tirto.id - Arsenal baru saja menelan dua kekalahan beruntun dari Southampton dan Tottenham. Kali ini menghadapi Burnley di Stadion Emirates pada Sabtu (22/12/2018) pukul 19.30 WIB, tuan rumah mengusung misi bangkit. Apalagi saat ini, tim asuhan Unai Emery ada di luar empat besar klasemen Liga Inggris.
Setelah menciptakan rekor 22 pertandingan tanpa kekalahan di semua kompetisi, Arsenal ditumbangkan oleh Southampton pada pekan ke-17 Liga Inggris dengan skor 3-2. Setelah itu, mereka kembali takluk, di ajang berbeda, perempat final Piala Liga Inggris, oleh Tottenham Hotspur 0-2.
Melawan Burnley di kandang dalam laga menjelang Natal, Arsenal berpeluang menang. Apalagi The Clarets, julukan Burnley, selalu kalah dalam 8 pertandingan terakhir mereka kontra Arsenal. Bahkan pertemuan terakhir keduanya musim lalu yang berlangung di Stadion Emirates berakhir dengan skor 5-0 untuk keunggulan tuan rumah. Namun, rekor tersebut terjadi saat Arsenal masih ditangani oleh Arsene Wenger.
"Terakhir kali The Clarets bermain di Emirates, segala hal di Arsenal sangat berbeda. Arsene Wenger memimpin dalam laga kandang terakhirnya sebagai manajer kami. Pada sore yang cerah, para pemain mengantarnya pergi dari klub dengan semangat dan momen yang pantas untuk diingat, kemenangan 5-0 yang sangat meyakinkan," tulis situs resmi Arsenal.
Arsenal saat ini berada di posisi 5 klasemen sementara, berjarak 3 poin dari Chelsea yang berada di posisi 4 klasemen, atau batas terakhir Liga Champions. Kemenangan kontra Burnley, di pekan 18 akan membuat poin mereka sama dengan poin yang dikumpulkan The Blues sebelum Eden Hazard dan kolega bertanding melawan Leicester City juga pada Sabtu (22/12), tetapi pada pukul 22.00 WIB atau 1,5 jam lebih belakangan.
Jika Arsenal berniat bangkit, Burnley sebenarnya punya misi serupa. Dalam 10 pertandingan terakhir mereka, The Clarets hanya menang sekali, seri dua kali, dan kalah tujuh kali. Mereka pernah merasakan dipukul Manchester City 5-0 dan Chelsea 0-4, Liverpool 1-3, dan Tottenham 1-0.
Burnley selalu kalah dari anggota The Big Six musim ini di Liga Inggris, dengan tambahan tumbang 0-2 atas Manchester United pada 2 September lalu. Selain itu, catatan mereka di laga tandang cenderung buruk, hanya 1 menang, 2 seri, dan 6 kalah dalam 9 laga.
Sean Dyche, manajer Burnley mengungkapkan, timnya akan tetap bermain dengan gaya bertahan saat menghadapi Arsenal. Pilihan strategi ini disebutnya realistis, melihat perbedaan kekuatan antara dua tim.
"Jika semua orang berpikir bahwa setiap tim di Liga Inggris harus tampil dengan permainan indah, saat ini hanya ada satu pemenang dan itu adalah Manchester City. Jika kami semua menggulirkan bola dari belakang dan memainkan 600 umpan, mereka [Arsenal] menang ...
“Anda harus menemukan cara bermain sendiri, dan itulah yang kami lakukan dengan konsisten di sini;menemukan cara untuk menjadi sukses," kata Dyche dikutip situs resmi klub.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus