Menuju konten utama

JeIang Inggris vs Panama: Southgate Membuat Inggris Bermain Sabar

Gareth Souhgate pernah menyatakan bahwa timnya harus memiliki kesabaran untuk memenangkan pertandingan.

JeIang Inggris vs Panama: Southgate Membuat Inggris Bermain Sabar
Selebrasi kemenangan Timnas Inggris pada pertandingan Grup G antara Timnas Inggris vs Timnas Tunisia di Volgograd Arena, Volgograd, Rusia, Selasa (19/06/2018). AP Photo/Thanassis Stavrakis

tirto.id - Pelatih Inggris, Gareth Southgate menunjukkan kapasitasnya sebagai ahli taktik ketika Tiga Singa mengandaskan Tunisia dengan skor 2-1 (19/6). Ketika skuat Inggris tiba di Saint Petersburg, Rusia (12/6), Southgate mengingatkan jika anak asuhnya harus bisa memiliki kesabaran untuk memenangkan pertandingan “di menit ke-93 atau 94” jika diperlukan.

Perkataan Southgate terbukti ketika sundulan Harry Kane pada menit ke-91 memenangkan Inggris di laga kontra Tunisia (19/6). Sebelum Kane mencetak gol, pemain Tunisia bermain aman dengan menarik garis pertahanan lebih ke dalam.

Menanggapi taktik Tunisia, Inggris tidak terpancing untuk memainkan bola-bola panjang. Skuat asuhan Gareth Southgate memilih membangun serangan dari belakang, dengan mengizinkan Harry Maguire dan John Stones membawa bola dari area pertahanan untuk mendukung serangan dari sisi sayap.

Kesabaran yang demikian diperlukan dalam laga kontra Panama di Stadion Nizhny Novgorod (24/6/2018), pukul 19.00 WIB nanti. Di laga sebelumnya (18/6), Panama berhasil menghalau serangan Belgia selama 45 menit. Meski akhirnya kalah 0-3, namun Panama mampu menunjukkan permainan fisik yang berhasil menyulitkan pemain-pemain Belgia.

Timnas Panama memang tidak punya materi pemain seperti Inggris, tapi skuat asuhan Hernan Dario Gomez itu berpengalaman, terorganisir, dan memiliki fisik yang mumpuni. Terlebih lagi Panama punya keunggulan dalam hal long throw. Inggris sendiri pernah dikalahkan Islandia di Piala Eropa 2016 gara-gara skema long throw.

Dalam hal pengalaman, Inggris asuhan Southgate masih kalah atas Panama. Timnas Panama mencatatkan diri sebagai skuat tertua di Rusia 2018. Skuat Panama rata-rata berusia 29,6 tahun. Berbanding terbalik dengan Inggris yang rata-rata berusia 26 tahun, termuda ketiga di turnamen.

Selain permainan fisik Panama, skuat Inggris juga harus menghadapi cuaca panas di Nizhny Novgorod. Bermarkas di Zelenogorsk, skuat Inggris berlatih dalam temperatur 15-16 derajat celcius. Sedangkan di Nizhny Novogorod, dilaporkan jika temperatur bisa mencapai 30 derajat celcius.

Kendati menghadapi cuaca panas, bek timnas Inggris, John Stones mengaku bahwa rekan-rekannya tidak akan terpengaruh. “Temperatur panas tidak akan mengganggu dan saya tidak mendengar anak-anak membicarakan hal itu,” ungkap bek berusia 24 tersebut dikutip BBC.

Baca juga artikel terkait PIALA DUNIA 2018 atau tulisan lainnya dari Ikhsan Abdul Hakim

tirto.id - Olahraga
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Ikhsan Abdul Hakim