tirto.id - Komunitas pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tergabung dalam Jakarta Ahok Social Media Volunteer (JASMEV), melatih para relawan Ahok mengenai cara menghadapi berit palsu (hoax). Pelatihan dilakukan sebelum acara nonton bareng debat calon gubernur DKI Jakarta di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/1).
Ketua Umum Ismadi Tanjung mengatakan hoax tentang Ahok ramai beredar. Beberapa hoax itu misalnya menyatakan pendukung Ahok adalah kafir dan minoritas. Sehingga tak jarang hal itu membuat dirinya dan pendukung Ahok mendapat intimidasi. “Telepon (ponsel) sama saya tidak berhenti-berhenti sampai itu SMS sampe ada ancaman pembunuhan,” ujarnya.
Meski mendapatkan intimidasi Ismadi memastikan dirinya dan pendukung Ahok tidak gentar.
“Kami tidak takut akan intimidasi itu. Kami berani mengatakan diri kami ‘kotak-kotak’. Kami tidak takut apapun yang kalian (pihak oposisi) lakukan. Kami tidak takut terhadap segala intimidasi,” ujarnya.
Selain melatih cara menghadapi hoax JASMEV juga mengajarkan para pendukung Ahok cara menuliskan data-data yang valid. Mereka juga diajarkan cara membuat hastag (tanda pagar) di media sosial
Ilo salah satu anggota JASMEV mengatakan ada dua mentor yang akan memberikan pelatihan kepada pendukung Ahok. Salah satunya adalah Neneng, seorang mantan jurnalis.
“JASMEV ‘kan relawan Ahok yang bergerak di bidang sosial media. Jadi arah pembicaraanya ya – pembekalannya ya buat kita kampanye di sosial media aja sih. Terutama masalah fitnah-fitnah yang menyerang Pak Ahok di sosial media,” ujar Ilo.
Dalam kesempatan yang sama, setibanya di Rumah Lembang, Adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama yakin Ahok akan memimpin jalannya debat. Menurut Basuri, Ahok sempat meminta masukan kepada keluarganya terkait teknik bicara sebelum melaksanakan debat malam ini di Hotel Bidakara, Jakarta.
Basuri berucap bahwa kekhawatirannya bukan tentang kemenangan Ahok dalam penguasaan debat nanti, melainkan hal yang akan dilakukan lawan politiknya setelah debat tersebut.
“Yang paling sulit adalah kalau tidak bisa terima. Ini bukan soal kalah-menang. Ini soal membangun ibukota menjadi etalase dari Indonesia – ini menjadi ibukota yang hebat,” ujarnya.
Penulis: Ririn Herlinawaty
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan