Menuju konten utama

Jalur Kereta Trans-Sumatera Proses Pembebasan Lahan

Jalur kereta api trans-Sumatera di Provinsi Jambi saat ini masih dalam proses persiapan pembebasan lahan, karena anggaran baru dikucurkan tahun ini.

Jalur Kereta Trans-Sumatera Proses Pembebasan Lahan
Pekerja menggunakan lori mengangkut batu kerikil untuk timbunan rel di kawasan pembangunan rel Kereta Api (KA) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

tirto.id - Jalur kereta api trans-Sumatera di Provinsi Jambi saat ini masih dalam proses persiapan pembebasan lahan, karena anggaran baru dikucurkan tahun ini.

"Anggaran untuk pembebasan lahan baru dikucurkan tahun ini, sehingga untuk di Jambi saat ini masih dalam tahap persiapan administrasi pembebasan lahan,” ucap Sekretaris Dishub Provinsi Jambi Darma, di Jambi, Jumat, (11/3/2016).

Dalam urusan pembebasan lahan, Darma menjelaskan, yang menilai harga bukan pemerintah dan pemilik lahan, melainkan ada tim tersendiri yang lebih mengetahui perhitungan mulai dari nilai jual objek pajak (NJOP), lokasi, dan lain sebagainya, sehingga ke depan, pemerintah dan masyarakat tidak rugi.

Tim konsultan dari pihak ketiga ini, lanjut Darma, akan melakukan penilaian terhadap harga lahan milik masyarakat yang akan dijadikan jalur kereta api.

Selanjutnya, Darma menerangkan sistem pembanguna jalur kereta api trans-Sumatera tidak menunggu semua lahan sudah terbebas, tetapi setiap lahan yang sudah dibebaskan akan dibangun terlebih dahulu sebagai jalur kereta api.

Jalur kereta api trans-Sumatera yang akan dibangun kurang lebih sepanjang 200 kilometer dan pembangunan jalur kereta api trans-Sumatera dari batas Jambi-Sumatera Selatan hingga perbatasan Jambi-Riau ini sepenuhnya didanai oleh pemerintah pusat.

Terkait dengan peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terhadap pembangunan jalur kereta api trans-Sumatera, Darma mengatakan, Pemprov Jambi hanya diberi wewenang sebagai fasilitator dan melakukan analisis dampak lingkungan.

Baca juga artikel terkait JALUR KERETA API atau tulisan lainnya

Reporter: Mutaya Saroh