tirto.id - Ada beberapa klub yang mengusulkan kompetisi Liga 1 2020 dihentikan saja karena pandemi Corona COVID-19, dan digantikan dengan turnamen. Bagaimana pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menyikapi hal ini? Setuju atau tidak?
Pelatih asal Belanda itu ternyata tidak setuju jika Liga 1 2020 diganti dengan turnamen. Menurutnya, format turnamen berbeda dibandingkan kompetisi satu musim penuh.
Robert Rene Alberts membeberkan alasan mengenai ketidaksetjuannya. Salah satunya yakni pengaruh terhadap pemain yang dinilai tak akan memiliki match fitness stabil.
“Turnamen adalah hal berbeda. Turnamen terlalu banyak pertandingan dalam skema yang terlalu singkat. Sementara dengan bermain di liga [kompetisi], pemain punya match fitness. Banyak pemain di negara lain yang sudah melanjutkan liga, juga memiliki match fitness,” kata Robert Rene Alberts.
“Kalau bergulir, kompetisi tinggal melanjutkan jadwal. Ini akan sangat bagus untuk pemain,” tambahnya seperti dikutip laman resmi klub, Senin (1/6/2020).
Eks pelatih PSM Makassar dan Arema ini menilai dengan dilanjutkannya kompetisi akan berpengaruh positif pada persiapan Timnas Indonesia guna menghadapi kalender FIFA.
Jika tak ada penundaan, beberapa event FIFA yang akan dijalani tim Garuda di antaranya adalah Piala Asia U19 pada Oktober 2020 dan persiapa Piala Dunia U20 2021.
“Ini bukan karena sebuah liga, tapi kami melihat suatu gambaran yang lebih besar, seperti kualitas dari tim nasional supaya pemainnya tetap kompetitif ketika bermain lagi Oktober nanti. Kami harus mempersiapkan pemain supaya mereka bisa mewakili Indonesia di AFC,” papar Robert.
Akan tetapi, Robert Rene Alberts menegaskan faktor keamanan serta protokol kesehatan yang ketat menjadi salah satu hal yang mesti dipertimbangkan secara matang. Ia tak ingin sepak bola menyebabkan penyebaran baru bagi virus COVID-19.
Sambut New Normal
Persib Bandung akan menaati peraturan untuk menekan penyebaran COVID-19. Per Senin (1/6/2020) kemarin, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai memberlakukan kebijakan tatanan baru alias new normal di beberapa daerah.
“New normal tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga sedang menjadi tren dunia. Kini masyarakat perlu hidup berdampingan dengan virus ini, tapi masih perlu menjaga jarak sosial, menjaga kebersihan dan lebih disiplin dalam berperilaku,” kata Robert Rene Alberts, Senin (1/6).
“Ada pendapat menyebutkan, virus ini muncul karena perilaku manusia. Jadi, sudah saatnya kita berhenti merusak bumi yang menyediakan kebutuhan kita selama ini. Kita ikuti new normal, termasuk di tim dengan sejumlah aturan,” tandasnya.
Sementara itu, pada Selasa (2/6/2020), PSSI tengah mendiskusikan terkait kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020 bersama seluruh klub dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi.
Terdapat tiga opsi yang dipersiapkan PSSI tekait nasib kompetisi, yakni melanjutkan, menghentikan, atau langsung mempersiapkan musim baru 2020/2021.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya