tirto.id - Ibadah puasa akan memasuki hari ke-1 pada tanggal 1 Ramadan 1441 atau bertepatan dengan 24 April 2020. Jadwal imsakiyah Kota Palembang dan Kota Gunungsitoli, yang di dalamnya terdapat jadwal imsak dan jadwal magrib (buka puasa) akan memudahkan umat Islam setempat untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Ketika Ramadan tiba, umat Islam yang sudah baligh, berakal sehat, dan tidak berhalangan wajib mengerjakan puasa selama sebulan penuh. Ramadan ini menjadi ujian kesabaran dan peningkatan takwa seorang muslim, seperti firman Allah dalam Surah al-Baqarah: 183, "Hai orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
Panduan Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19 Menurut Kemenag
Ramadan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena Indonesia menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19).
Kementerian Agama telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah Pandemi Covid-19. Dalam surat tersebut, umat Islam Indonesia tetap wajib menjalankan ibadah puasa dengan baik sesuai ketentuan fikih ibadah.
Terdapat beberapa panduan yang layak diperhatikan oleh umat Islam di Kota Palembang dan Kota Gunungsitoli sebagai berikut.
1. Sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu atau keluarga inti.
2. Salat Tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah.
3. Tilawah/tadarus Al-Qur’an dilakukan di rumah masing-masing berdasarkan perintah Nabi Muhammad saw. untuk menyinari rumah dengan tilawah Al-Quran.
4. Tidak melakukan iktikaf pada 10 malam terakhir bulan Ramadan di masjid/musala.
Adanya panduan ibadah Ramadan dalam pandemi virus Corona (COVID-19), di satu sisi akan membuat ikatan keluarga semakin erat, terutama jika dikaitkan dengan penerapan kebijakan Work from Home (WFH).
Membuat menu makanan dan minuman khas daerah seperti pempek, tekwan, laksa, pindang patin, mie celor, martabak har, tempoyak, lenggang, kue maksuba, kue delapan jam untuk umat Islam yang tinggal di Kota Palembang.
Menu seperti Dekke Na Niura, arsik, kue ombus-ombus, bika ambon, lappet, mie gomak, dali no horto untuk yang ada di Kota Gunungsitoli bisa jadi alternatif saat berbuka puasa bersama keluarga.
Selain itu, mengerjakan salat subuh dan isya dilanjutkan tarawih berjemaah dalam keluarga inti dapat memperkukuh religiusitas di rumah, di samping menambah kehangatan antara orang tua dan anak.
Jadwal Imsakiyah Hari Ini
Berikut ini Tirto menyediakan jadwal imsakiyah di Kota Palembang berdasarkan data Kemenag RI:
Sementara itu, untuk masyarakat yang tinggal di Kota Gunungsitoli terdapat jadwal imsak, salat subuh, zuhur, asar, magrib (buka puasa), dan isya sebagai berikut untuk mempermudah ibadah saat Ramadan 1441 H.
Untuk mengisi waktu selama Ramadan 1441 H sekaligus memperdalam khasanah keagamaan kita, berikut ini Tirto.id menampilkan khasanah keislaman harian.
Makna Puasa Bagi Umat Muslim
Puasa, dalam bahasa Arab "shiyam" atau "shaum", secara literal bermakna menahan. Secara istilah, puasa dimaknai sebagai menahan diri sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari dari segala sesuatu yang membatalkan dengan niat karena Allah.
Puasa adalah ibadah yang kedudukannya istimewa. Diriwayatkan dalam hadis qudsi, Allah berfirman, "setiap amalan anak Adam itu bagi dirinya sendiri, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan ganjaran”.
Puasa memiliki beberapa manfaat. Yang pertama, menghapus kesalahan atau dosa. Nabi Muhammad saw. bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Yang kedua, puasa membuat seorang muslim belajar untuk menaklukkan syahwat. Diriwayatkan, Rasulullah menganjurkan para pemuda untuk menikah. Jika belum mampu, maka pemuda diminta untuk berpuasa, karena puasa akan menekan syahwat.
Yang ketiga, meningkatkan kepekaan sosial. Dengan merasakan beratnya tidak makan dan minum, seorang muslim akan mampu merasakan penderitaan orang lain yang lebih tidak beruntung darinya, lapar dan haus sepanjang hari. Ia akan lebih banyak bersyukur atas keadaannya saat ini.
Selain itu, pada bulan Ramadan, Nabi sudah mencontohkan untuk lebih banyak bersedekah. Diriwayatkan, "Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril." (H.R Bukhari).
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH