Menuju konten utama
Munas Golkar

Iuran Rp1 Miliar Caketum Golkar Dinilai Nodai Munaslub

Sumbangan Rp1 miliar bagi para calon ketua umum (caketum) Partai Golkar dinilai menodai semangat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin.

Iuran Rp1 Miliar Caketum Golkar Dinilai Nodai Munaslub
Sembilan kandidat bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar dari kiri Ade Komarudin, Airlangga Hartato, Aziz Syamsudin, Mahyudin, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo dan Watty Amir. Antara foto.

tirto.id - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang mengatakan, tradisi yang mengharuskan para kandidat Calon Ketua Umum Partai Golkar membayar iuran Rp1 miliar justru menodai semangat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

"Semangat Munslub Golkar untuk mengakhiri dualisme kepengurusan di tubuh Golkar, justru dinodai oleh model rekrutmen kepemimpinan dengan cara-cara yang tidak etis secara moral dengan menggunakan uang sebagai instrumen," kata Ahmad Atang di Kupang, Rabu (11/5/2016).

Padahal, kata dia, saat ini negara tengah berupaya memberantas praktik politik uang. "Ini sebuah preseden buruk dalam membangun budaya demokrasi," kata Ahmad yang juga menjabat sebagai Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Kupang itu.

Menurut dia, apabila partai politik menghalalkan praktik politik uang, maka hal tersebut dapat merusak tatanan budaya demokrasi yang bermartabat.

Untuk itu, kata dia, iuran yang dibebankan kepada calon ketua umum golkar dengan dalih apa pun tidak dapat dibenar kan.

"Menjadi calon dengan membayar iuran maka tidak mustahil, jika terpilih dan dalam menyusun kepengurusan cara seperti ini dapat dipraktikan juga," kata Ahmad.

Dengan demikian, tambahnya, posisi kepengurusan Golkar sangat ditentukan oleh besarnya upeti yang akan diberikan dan praktik seperti akan menular ke DPD I maupun DPD II.

Sebelumnya dilaporkan, Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (DPP Golkar) memastikan akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dengan agenda utama Pemilihan Ketua Umum di Bali pada 15-17 Mei 2016 mendatang.

Dalam rapat tersebut, Panitia Munaslub Golkar mewajibkan calon ketua umum menyetor Rp1 milliar untuk biaya penyelenggaraan Munaslub.

Baca juga artikel terkait BURSA CALON KETUA UMUM PARTAI GOLKAR

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Abdul Aziz