Menuju konten utama

Irwandi Sebut Aceh Marathon Tetap Digelar, Tapi Jadwalnya Ditunda

Irwandi Yusuf menyatakan Aceh Marathon 2018 akan tetap digelar dengan biaya dari Pemda Aceh.

Irwandi Sebut Aceh Marathon Tetap Digelar, Tapi Jadwalnya Ditunda
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/7/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto.

tirto.id - Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf mengatakan acara Aceh Marathon 2018 akan tetap berlangsung kendati ditunda pelaksanaannya. Tersangka kasus suap Dana Otonomi Khusus Aceh tahun anggaran 2018 itu memperkirakan penundaan Aceh Marathon 2018 tidak terlalu lama.

“Oleh pelaksana tugas (Plt), kegiatan marathon terus dilaksanakan. Tapi ditunda selama dua sampai tiga bulan,” kata Irwandi usai menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Dia mengklaim penundaan Aceh Marathon 2018 bukan karena rekening miliknya dibekukan oleh KPK. Menurut dia, acara itu bisa dibiayai oleh anggaran pemerintah daerah Aceh. Menurut Irwandi, rekening milik pemerintah daerah Aceh tidak dibekukan. Sehingga keputusan ada di tangan pemerintah setempat.

Diketahui harga kebutuhan medali di Aceh Marathon 2018 mencapai Rp500 juta, sementara harga pakaian para peserta sebesar Rp300-Rp400 juta. Total biaya kegiatan olahraga itu sekitar Rp12,7 miliar.

Irwandi diduga menerima suap Rp500 juta sebagai commitment fee senilai Rp1,5 miliar dari Bupati Bener Meriah Ahmadi. KPK menduga duit Rp500 juta tersebut akan digunakan untuk mendukung pembiayaan Aceh Marathon 2018 yang semua akan digelar di Pulau Weh pada 29 Juli mendatang.

Pada Rabu kemarin, KPK memeriksa model Fenny Steffy Burase yang diduga mengetahui penggunaan dana tersebut. Usai menjalani pemeriksaan selama 12 jam, Fenny mengaku tidak mengetahui asal-usul uang yang dia gunakan untuk membeli medali dan pakaian peserta Aceh Marathon 2018. Status Fenny adalah sebagai salah satu tim ahli dalam ajang adu lari tersebut.

Adapun Irwandi menyatakan bahwa hubungan dirinya dengan Fenny hanya sebatas rekan. “Kedekatan saya sebatas teman, mulai kenal sejak Agustus 2017,” ujar Irwandi.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan penyidik Komisi Antirasuah masih terus mendalami kasus suap terkait dengan alokasi data otonomi khusus 2018 tersebut. Saat ini, KPK masih berfokus untuk menelusuri aliran dana suap di kasus ini.

“[Rabu] Kemarin ada tiga saksi yang diperiksa dan tiga orang tersangka juga menjadi saksi. Dilakukan semacam pemeriksaan silang,” kata dia.

Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan empat tersangka. Irwandi Yusuf dan 2 pihak swasta, yakni Hendri Yuzal dan T Syaiful Bahri ditetapkan sebagai tersangka penerima suap. Sementara Bupati Bener Meriah nonaktif Ahmadi menjadi tersangka pemberi suap.

KPK menduga Ahmadi memberikan suap kepada Irwandi sebagai "fee" ijon penganggaran proyek-proyek infrastruktur yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh 2018.

Baca juga artikel terkait SUAP DANA OTSUS ACEH atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom