Menuju konten utama

Investasi Migas di Indonesia 2020 Diprediksi Turun USD2 Miliar

SKK Migas memprediksi turunnya investasi di sektor migas sepanjang 2020.

Investasi Migas di Indonesia 2020 Diprediksi Turun USD2 Miliar
ilustrasi foto shutterstock

tirto.id - Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan investasi sektor hulu migas bakal turun setidaknya 2 miliar dolar AS. Penurunan ini terjadi karena anjloknya harga minyak dunia dan perlambatan permintaan minyak akibat pandemi Corona atau COVID-19.

“Dalam diskusi bersama Kementerian ESDM, kami memperkirakan akan ada penurunan sekitar 2 miliar dolar AS,” ucap Kepala SKK Migas Dwi Soejipto dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI, Selasa (28/4/2020).

Dwi mengatakan saat ini ia masih akan terus memantau pergerakan bisnis sektor hulu ini. Ia bilang realisasi kuartal pertama 2020 kemarin baru mencapai 2,87 miliar dolar AS. Nilai itu setara 21 persen dari target tahun 2020 senilai 13,8 miliar dolar AS.

Adapun pada tahun 2019 lalu, realisasi investasi sektor ESDM sudah berada dalam tren penurunan. Dari 32,9 milair dolar AS di tahun 2018 turun menjadi 31,9 miliar dolar AS di tahun 2019.

Untuk sektor migas sendiri, angkanya sudah turun dari 12,6 miliar dolar AS menjadi hanya 12,5 miliar dolar AS di tahun 2019. Realisasi pada tahun 2019 itu juga menunjukkan target investasi hulu migas senilai 13,4 miliar dolar AS tidak tercapai.

Sejalan dengan itu, Dwi mencatat terjadinya penurunan aktivitas kegiatan hulu migas sepanjang kuartal 2020. Ia mencontohkan aktivitas pemetaan dengan seismic 2D dan 3D turun 49 persen dan 84 persen dari target 2020.

Lalu aktivitas pengeboran minyak dipastikan bakal turun. Aktivitas pengembangan turun 5 persen dari 395 menjadi 376 sumur dan aktivitas eksplorasi turun 56 persen dari 61 menjadi hanya 33 sumur.

Baca juga artikel terkait MIGAS atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana