Menuju konten utama

Inter Jatuh ke 32 Liga Eropa, Spalletti: Tim Gugup Setelah Terbobol

Inter Milan harus bertarung di 32 besar Liga Eropa setelah hanya menduduki peringkat kedua Grup B Liga Champions.

Inter Jatuh ke 32 Liga Eropa, Spalletti: Tim Gugup Setelah Terbobol
Pemain tengah Inter Marcelo Brozovic (kiri) membersihkan bola selama pertandingan sepak bola grup Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona di stadion San Siro di Milan, Italia, Selasa, (6/11/2018). AP Photo/Luca Bruno

tirto.id - Inter Milan harus bertarung di 32 besar Liga Eropa setelah hanya bermain imbang 1-1 dengan tamu mereka PSV Eindhoven pada Rabu (12/12/2018). Menurut pelatih Inter, Luciano Spalletti, timnya terlalu gugup untuk menyelesaikan laga, meski bermain di kandang sendiri Giuseppe Meazza.

"Kami sangat terluka dengan hasil ini. Kami tidak tenang seperti yang seharusnya setelah kebobolan. Kami gugup dan terlalu banyak kehilangan bola, Kami kemudian menjadi tidak terorganisasi," kata Spalletti usai pertandingan dikutip situs resmi Inter Milan pada Rabu (12/12).

Hasil seri 1-1 melawan PSV tidak menolong Inter, karena dalam laga lain Tottenham mampu menahan imbang Barcelona. Baik Inter maupun Tottenham sama-sama memiliki 8 poin, tetapi Nerazzurri kalah dalam agresivitas gol tandang. Mereka tidak bisa mencetak gol dalam laga di markas Tottenham kala tumbang 1-0. Sementara itu, sang rival dari Inggris mencetak satu gol di San Siro saat kalah 2-1.

Berdasarkan statistik Whoscored, Inter bermain cukup dominan dari awal hingga akhir pertandingan. Tercatat, 65% penguasaan bola dikuasai oleh tim tuan rumah. Total 678 umpan diciptakan Inter, yang terdiri dari 581 umpan pendek, 54 umpan jarak jauh, dan 41 umpan dari sudut.

Total 22 tembakan berhasil diciptakan oleh Nerazzurri, diikuti sembilan tendangan yang mengarah ke gawang PSV, satu di antaranya menghasilkan gol melalui Mauro Icardi pada menit 73.

Dengan tambahan satu gol ini, total Inter Milan hanya mencetak 6 gol dalam 6 laga di Liga Champions. Mereka kalah tajam dari Barcelona sang juara Grup B dengan 14 gol dan Tottenham sang runner-up grup dengan 9 gol.

Ketergantungan Inter terhadap Mauro Icardi juga terlihat karena 4 dari 6 gol mereka di Liga Champions berasal dari sang penyerang asal Argentina. Sementara itu, dua gol lain Nerazzurri tercipta dari Matias Vecino pada matchday pertama dan Radja Nainggolanpada matchday kedua.

Jika dirinci lebih jauh, hasil yang didapatkan Inter Milan memang menurun sejak ditaklukkan Barcelona 2-0 pada matchday ketiga. Setelah itu, wakil Liga Italia hanya meraih 2 seri dan 2 kekalahan.

Selain itu terkait ketajaman, meski dalam dua laga perdana Inter mampu mencetak 4 gol, setelah itu dalam empat laga beruntun, klub tersebut hanya mampu mengemas 2 gol.

Kini, bermain di Liga Eropa sekalipun, pertanyaan soal ketajaman Inter Milan layak dikemukakan. Pasalnya di kompetisi tersebut masih ada Chelsea, Arsenal, bahkan rival sekota Nerazzurri, AC Milan.

Terkait nasib klubnya yang harus berlaga di 32 besar Liga Eropa, winger Inter Milan, Mateo Politano menuturkan, "Kami harus tetap tangguh dan mengalihkan fokus ke Liga Italia, lalu Liga Eropa. Kompetisi tersebut adalah tempat kami bisa terus melaju. Inter punya skuat relatif muda dan kami bisa memandang ke depan dengan optimisme."

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus & Audy Muhammad Lanta

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus & Audy Muhammad Lanta
Editor: Fitra Firdaus