Menuju konten utama

Inspirasi Cari Baju Lebaran dari Program Tukar Baju Zero Waste

Kampanye tukar baju diluncurkan komunitas Zero Waste Indonesia sebagai solusi mengatasi potensi peningkatan limbah tekstil

Inspirasi Cari Baju Lebaran dari Program Tukar Baju Zero Waste
Kaos pada Gantungan Baju di Toko. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Idulfitri seringkali identik dengan baju-baju baru yang dibeli khusus untuk merayakan hari raya besar umat Islam ini.

Selain membeli baru, alternatif menarik untuk memperbarui isi lemari tanpa harus merogoh kantong lebih dalam sekaligus mengurangi sampah dari limbah tekstil adalah ikut program kampanye 'tukar baju'.

Kampanye tukar baju itu diluncurkan komunitas Zero Waste Indonesia sebagai solusi mengatasi potensi peningkatan limbah tekstil dari perkembangan mode yang pesat di Indonesia.

Dimulai dari aktivitas Tukar Baju di Jakarta, kampanye itu juga berlangsung di Antologi Collaboractive Space, Yogyakarta pada Mei 2019.

Terkait hal ini, Kepala Hubungan Masyarakat dan Manajer Proyek Zero Waste Indonesia Amanda Zahra Marsono mengatakan rencananya kampanye tersebut juga akan berlanjut ke Bali, Surabaya, dan Bandung sepanjang 2019, sebagaimana diwartakan Antara.

Dalam aktivitas Tukar Baju, selain baju yang dibawa sendiri oleh pengunjung, komunitas Zero Waste sudah menyiapkan sejumlah stok baju-baju bekas layak pakai yang sudah disusun rapi seperti di toko. Baju-baju yang sudah dikurasi tersebut didapatkan dari kemitraan dengan organisasi dan komunitas lain.

View this post on Instagram

Siapa yang setiap pagi buka lemari terus bilangnya “i have nothing to wear” ya?🤔 padahal baju di lemari banyak jumlahnya. Tahu nggak, kalau perasaan seperti itu muncul karena baju-bajumu mungkin sudah tidak lagi “sparks joy” untukmu, sehingga kamu sudah tidak excited lagi untuk menggunakannya. . Untuk membuatmu kembali excited saat membuka lemari, coba deh keluarkan baju-bajumu dan pilah. Sisakan baju-baju yang masih “sparks joy” untukmu di lemari untuk digunakan sehari-hari. Sisanya, bisa banget kamu kumpulkan untuk ditukar di #TukarBaju weekend nanti. 😃 . Untuk membantu kamu memilah baju mana yang bisa kamu tukarkan, kita bantu buatkan checklistnya ya: 👗Baju yang ukurannya sudah tidak pas/tidak nyaman saat dipakai 👗Baju yang hanya kamu gunakan 1x dan tidak kamu gunakan lagi karena beberapa alasan dalam waktu yang lama 👗Baju duplikasi alias model/warnanya sama dengan beberapa baju yang ada di lemarimu 👗Baju yang kamu sesalkan sesaat setelah membelinya . Karena dalam #TukarBaju kamu hanya boleh membawa maksimal 5 baju. Jadi kalau ternyata setelah memilah bajumu dan kamu punya banyak sekali baju yang tidak mau kamu gunakan lagi, maka donasikan sisanya di drop box donasi @antologi_space dari tanggal 12-17 Mei 2019 saja . Donasi baju ini akan digunakan sebagai stok display pada aktifitas #TukarBaju di tanggal 19 Mei 2019 nanti. . Yuk cek baju apa saja yang bisa kamu donasi dan tukarkan, geser gambar ke kiri yaaa! . #datangpilihtukar #fashionableaffordablesustainable #tukarbajugakperlubelibaru

A post shared by #TukarBaju (@tukarbaju_) on

Amanda mengatakan kampanye tukar baju diluncurkan guna membantu mengurangi sampah industri fesyen dan limbah tekstil, khususnya di Indonesia yang masih mencapai perkembangan pesat.

Menurutnya, tingkat emisi karbon dioksida pada industri fesyen Tanah Air mencapai 10 persen, dibandingkan polusi dari industri penerbangan, yakni dua persen.

"Bukan berarti ketika tukar baju, lantas baju tidak berakhir di tempat sampah. Tapi setidaknya, kita bisa memperpanjang usia baju," ujar Amanda.

Orang-orang yang berpartisipasi dalam kampanye tukar baju tersebut bisa saling menukar baju, dengan catatan membawa juga pakaian yang bersih, layak pakai, tidak lusuh dan tidak ketinggalan zaman.

"Antusiasme (saat kampanye di Jakarta) tinggi sekali. Banyak yang minta diadakan lagi, banyak yang berharap di tiap kota ada," ujarnya sembari menambahkan berbagai faktor kendala, seperti tempat, logistik, hingga sumber daya alam untuk memenuhi semua permintaan itu.

Amanda menambahkan, Zero Waste Indonesia juga ingin membuat toko fisik untuk Tukar Baju.

Kampanye itu juga diterapkan menjelang Lebaran, ketika orang-orang berbondong-bondong berbelanja atau menjahit busana baru untuk merayakan Idulfitri.

"Coba saja tukar baju lebaran dengan orang terdekat yang ukuran tubuhnya mirip, misalnya dengan sepupu," ujar Amanda.

Baca juga artikel terkait ZERO WASTE

tirto.id - Gaya hidup
Sumber: Antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Maya Saputri