tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak tahu menahun mengenai kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansus) yang menyeret nama Sylviana Murni. Djarot mengatakan saat itu dirinya belum menjadi wakil gubernur.
"Kami gak mengerti ya. Karena itu kejadian 2014. Saya masih belum masuk. Saya masuk bulan Desember. Jadi saya gak ngerti," katanya usai mengunjungi acara ulang tahun ke-70, Yayuk Bambang di Crown Plaza Hotel Jakarta Selatan, Sabtu (21/1/2017).
Setelah jawaban tersebut, mantan walikota Blitar itu hanya tersenyum dan tak memberikan komentar lain. Dikawal beberapa orang berkemeja kotak-kotak, ia lantas berjalan masuk ke mobil bersama para pengawalnya. "Setelah ini mau ke Cengkareng," ujarnya
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Sylvi diperiksa penyidik Bareskrim Mabes Polri sebagai saksi kasus dugaan korupsi dana hibah Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta, Jumat (20/1/12017) lalu. Dana yang diterima ketika dirinya menjabat sebagai Ketua Kwarda Pramuka DKI Jakarta itu masing-masing sebesar Rp 6,81 miliar pada tahun 2014 dan Rp 6,81 miliar pada 2015.
Pemanggilan pemeriksaan Sylviana berdasarkan surat Nomor: 8/PK-86/I/2017/Tipidkor tanggal 18 Januari 2017 perihal permintaan keterangan dan dokumen yang ditandatangani oleh Direktur Tindak Pidana Korupsi Polri Brigjen Akhmad Wiyagus. Sejauh ini penyidik Bareskrim telah memeriksa sebanyak lebih dari 10 orang saksi dalam kasus ini.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Jay Akbar