Indeks djarot saiful hidayat

Djarot tak ingin ada kesan bahwa sejarah dipersepsikan sebagai tulisan para pemenang yang didasari oleh kepentingan atau golongan tertentu.

Djarot menyinggung Orde Baru yang kerap membelokan sejarah, salah satunya terkait Hari Lahir Pancasila.

Suara rakyat terbuang sia-sia karena pemecatan dan penggantian caleg terpilih oleh partai politik.

PDIP mendukung Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, untuk maju Pilkada Kota Yogyakarta bersama Wakil Ketua KADIN DI Yogyakarta, Eko Suwanto.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengklaim bahwa upaya memborong partai sama dengan menghalangi demokrasi.

Djarot mengatakan, PDIP dan PKS tidak bisa mengusung sendiri karena kekurangan syarat kursi pengusungan kandidat Pilkada Jakarta.

Djarot mengatakan, PDIP yakin masih ada tokoh yang bisa melawan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 seperti Ahok, Rano Karno, termasuk Anies.

PDIP masih dalam proses melihat figur yang akan diusung dalam Pilgub Sumut.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, berharap perluasan wewenang TNI-Polri dalam revisi undang-undang terbaru tidak membuat negara menjadi otoriter.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan pengumuman nama bakal cagub yang diusung PDIP akan dilakukan bertahap dan paling cepat akhir Juli 2024.

Alih-alih buka peluang dukung Anies Baswedan, PDIP mempertimbangkan untuk mendorong Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju di Pilkada Jakarta 2024.

DPP PDIP mendukung Ketua DPD PDIP Banten, Ade Sumardi, maju di Pilkada Banten 2024 bersama kader Partai Golkar, Airin Rachmi Diany.

Djarot mengatakan bahwa PDIP akan mendengar aspirasi rakyat dulu dan tidak terburu-buru bangun koalisi di Sumut.

PDIP masih mendekati partai-partai lain yang belum memutuskan dukungannya dalam Pilkada Sumut 2024.

Djarot sebut pembahasan RUU MK sebagai upaya mendepak para hakim konstitusi yang tak sejalan dengan penguasa.

Kekesalan Djarot Saeful Hidayat ini dipicu keputusan Gibran mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto.

PDIP berkomitmen akan mengawal Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi hingga akhir.

Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dianggap membangkang dari instruksi PDIP karena menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto.