tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 22,97 poin atau 0,52 persen menjadi diperdagangkan pada 5.757,17 poin pada pembukaan perdagangan Rabu (26/2/2020) pagi. Sementara, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan bergerak turun 8,02 poin atau 0,85 persen ke posisi 933,65 poin.
Melajunya kembali indeks pada teritori merah disebabkan oleh sentimen negatif global, salah satunya adalah wabah COVID-19 yang kian banyak menjangkiti masyarakat dunia. Wabah tersebut ditakutkan berdampak buruk pada perekonomian global termasuk estimasi laba perusahaan di kuartal pertama 2020.
Selain itu, bursa saham As kembali ditutup anjlok pada perdagangan Selasa (25/2/2020) dengan indeks acuan Dow Jones turun 3,15 persen, S&P500 turun 3,03 persen, dan Nasdaq juga melemah sebanyak 2,77 persen.
Tim Riset Samuel Sekuritas mengatakan akumulasi sentimen negatif akan membuat IHSG terperosok pada pergangangan hari ini, dilansir dari Antara.
Pada penutupan perdagangan Selasa (25/2/2020) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah dipicu meluasnya wabah virus Corona di luar Cina. IHSG bergerak turun 19,91 poin atau 0,34 persen menjadi ditutup pada 5.784,14 poin.
Sebaliknya, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan bergerak naik tipis 0,16 poin atau 0,02 persen ke posisi 941,68 poin.
“IHSG saat ini masih terlihat akan bergerak dalam fase konsolidasi wajar, sedangkan penurunan sudah terlihat cukup terbatas, sehingga potensi penguatan terlihat masih cukup besar,” kata Direktur PT Indsurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, dikutip dari Antara.
Dari awal pembukaan perdagangan hingga penutupan, IHSG terus berada di zona merah. Penutupan IHSG diiringi dengan aksi jual saham oleh investor asing yang ditunukkan dengan jumlah jual berssih asing atau “net foreign sell” sebesar Rp846,53 miliar.
Saham di Negara Lain
Indeks acuan S&P/ ASX 200 di bursa Australia mengalami penurunan 125,50 poin atau 1,83 persen menjadi diperdagangkan pada 6.7825,10 poin pada pembukaan perdagangan Rabu (26/2/2020) pagi waktu setempat.
Dilansir dari Antara, penurunan tersebut mengikuti lemahnya bursa saham global yang terjadi sejak kemarin disebabkan oleh implikasi virus Corona yang mulai mengkhawatirkan. “Saham-saham memperpanjang kerugian dalam perdagangan semalam karena penyebaran sentimen COVID-19 bergolak,” ucap Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy dikutip dari Antara.
Sementara, Cina juga membuka perdagangan saham lebih rendah pada perdagangan Rabu pagi menyusul penurunan saham global akibat lonjakan kasus COVID-19 di luar Cina.
Indikator utama Indeks Komposit Shanghai turun 1,15 persen menjadi diperdagangkan pada 2.978,42 poin, sedangkan Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Cina di buka 1,51 persen lebih rendah pada 11.677,63 poin.
Bursa saham regional Asia lainnya pagi ini antara lain indeks Nikkei di Bursa Efek Jepang (TSE) melemah sebanyak 439,5 poin atau 1,94 persen menjadi 22.165,9 poin. Indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 328,6 poin atau 1,22 persen ke 26.564,6, dan indeks Straits Times melemah 26,18 poin atau 0,83 persen ke 3.132,06 poin.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora