tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan melemah pada perdagangan awal pekan ini, meski memiliki peluang rebound di akhir pekan nanti. IHSG melemah pada pembukaan perdagangan Senin (24/2/2020) pagi dipicu bursa saham global yang terkoreksi.
IHSG pada perdagangan awal pekan melemah 26.11 poin atau 0.16 persen ke posisi 5.846,15 poin. Sementara, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham unggulan bergerak turun 9,25 poin atau 0,97 poin menjadi diperdagangkan pada 948,12 poin.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan bahwa indeks memiliki peluang kembali melaju di zona aman untuk rebound pada perdagangan akhir pekan esok, dilansir dari Antara.
Tidak hanya itu, Hans mengatakan bahwa kondisi perekonomian dunia akan membaik ketika telah ditemukan perlambatan penyebaran virus Corona. Dengan kata lain, virus Corona telah menjadi pengaruh besar terhadap keadaan pasar keuangan dunia.
Pada akhir pekan lalu, terdapat indikasi peningkatan kasus virus COVID-19 di Cina, di mana pemerintah Cina juga merilis lebih dari 800 kasus baru terjadi. Akibatnya, terjadi tekanan pasar di luar Cina terleih telah banyak negara yang melaporkan adanya kasus virus Corona baru.
“Bila virus Corona berhasil ditanggulangi, maka dampak ekonomi dan bisnis akan menjadi pusat peerhatian pasar,” ujar Hans dikutip dari Antara.
S&P Global Ratings mengatakan perbankan Cina bisa mengalami kredit macet hingga 1,1 triliun dolar AS, yang disebabkan oleh wabah virus Corona. Sementara, Goldman Sach mengatakan pasar keuangan dunia telah meremehkan potensi dampak dari wabah COVID-19 terhadap ekonomi dan bisnis.
Hal tersebut dapat menjadi faktor koreksi pada indeks dunia untuk beberapa hari ke depan, seperti yang diperkirakan Hans Kwee.
Sementara bursa saham regional Asia menunjukkan kondisi yang sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Pada perdagangan Senin (24/2/2020), Indeks Hang Seng di Hong Kong bergerak turun 340,8 poin atau 1,25 persen menjadi diperdagangkan pada 26.968.
Burs Singapura dengan indeks acuan Straits Times melemah 23 poin atau 0,72 persen ke 3.158,03 poin. Bursa saham Jepang tutup pada hari ini.
Penutupan Perdagangan Akhir Pekan Lalu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (21/2/2020) akhir pekan lalu ditutup melemah 60,23 poin atau 1,01 persen ke posisi 5.882,26 poin. Turunnya indeks pada zona merah tersebut terjadi seiring dengan aksi ambil untung investor.
Sementara, indeks LQ45 atau kelompok 45 saham gabungan bergerak turun 11,17 poin atau 1,15 persen menjadi ditutup pada 957,37 poin.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa para investor di Indonesia tidak lagi membahas dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh virus Corona sebab nyaris tidak ada penderita di Indonesia dan sudah mulai banyak pasien yang sembuh dilansir dari Antara.
IHSG dibuka melemah pada perdagangan Jumat (21/2/2020) kemarin. Sayangnya, indeks tidak dapat beranjak dari teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, hanya satu sektor yang mengalami kenaikan yaitu sektor infrastruktur sebesar 0,39 persen. Sementara, sembilan sektor lainnya terkoreksi dengan sektor industri dasar mengalami penurunan paling dalam yaitu minus 2,52 persen.
Penutupan IHSG diiringi dengan aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp381,86 miliar.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora