tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, tingkat aktivitas Gunung Merapi hingga saat ini masih masuk level III atau siaga dan masuk fase erupsi efusif.
BPPTKG menjelaskan, pada periode pengamatan Jumat (1/4/2022) pukul 00:00-06:00 WIB teramati adanya asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Selain asap kawah pada periode pengamatan yang sama juga teramati guguran lava pijar sebanyak 5 kali jarak luncur maksimal 1.000 meter ke barat daya serta terjadi 16 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-11 mm dan durasi 26-124 detik. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
01-04-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 17-21 °C, kelembaban udara 70-90 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg. Volume curah hujan 26 mm per hari.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah.
● Teramati guguran lava pijar 5 kali jarak luncur maksimal 1.000 meter ke barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 16, Amplitudo : 3-11 mm, Durasi : 26-124 detik)
■ Hybrid/Fase Banyak
(Jumlah : 2, Amplitudo : 3-9 mm, S-P : 0.4-0.6 detik, Durasi : 6-11 detik)
Kesimpulan
Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya