tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Senin, 17 Januari 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, mengalami 23 kali gempa guguran, 2 kali gempa hembusan, 3 kali gempa hybrid/fase banyak dan 1 kali gempa tektonik jauh.
Sampai saat ini, menurut laporan laman resmi magma.esdm.go.id, gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih berstatus Siaga Level III.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di wilayah yang berpotensi bahaya. Selain itu, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-400 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 20-26°C. Kelembaban 69-86%. Tekanan udara 567-717 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 23 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-13 mm dan lama gempa 34-141 detik.
- 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 5-8 mm, dan lama gempa 25-26 detik.
- 3 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 4-23 mm, S-P 0.5-0.6 detik dan lama gempa 7-8 detik.
- 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20 mm, S-P 54.6 detik dan lama gempa 145 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya