tirto.id - Berita Gunung Merapi hari ini, Kamis, 10 Maret 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 1 kali gempa awan panas guguran, 81 kali gempa guguran dan 2 kali gempa hembusan.
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan, telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi terjadi mulai Rabu (9/3/2022) pukul 23.18 WIB.
Sampai saat ini, status gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta itu masih dinyatakan Siaga Level III, demikian menurut laporan laman resmi magma.esdm.go.id.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah ke arah timur. Suhu udara sekitar 20-26°C. Kelembaban 75-91%. Tekanan udara 567-718 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 55 mm dan lama gempa 173 detik.
- 81 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-45 mm dan lama gempa 26-174 detik.
- 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 14-18 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya