tirto.id - Guguran lava pijar sebanyak 4 kali kembali teramai keluar dari puncak Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya pada periode penamatan Selasa (22/3/2022) pukul 00:00-06:00 WIB.
Sedangkan pada periode pengamatan Senin (21/3/2022) pukul 00:00-24:00 WIB Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan teramati 10 kali guguran lava dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya serta 67 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-25 mm, dan durasi 26.2-154.3 detik. Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi pagi ini menurut BPPTKG.
Berita Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
22-03-2022 00:00-06:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 19-19.4 °C, kelembaban udara 67-78.7 %, dan tekanan udara 653-684 mmHg.
Visual
● Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 10-20 m di atas puncak kawah.
● Teramati 4 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 14, Amplitudo : 3-14 mm, Durasi : 27.6-116.2 detik)
Tingkat aktivitas
Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya