tirto.id - Info terbaru Gunung Merapi hari ini, Senin, 21 Maret 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 12.00-18.00 WIB mengalami 18 kali gempa guguran dan 1 kali gempa hybrid/fase banyak.
Sampai saat ini, seperti dilaporkan laman resmi magma.esdm.go.id, status gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dinyatakan Siaga Level III.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah atau lokasi yang berpotensi berbahaya.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 10-30 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara sekitar 16-21°C. Kelembaban 71-90%. Tekanan udara 568-717 mmHg. Intensitas curah hujan 52 mm per hari.
Pengamatan Kegempaan
- 18 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 26.2-129.9 detik.
- 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 23 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 11 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya