Menuju konten utama

Indonesia Terburuk dalam Tes COVID-19, Sebanding dengan Etiopia

Jumlah pengetesan Indonesia per 1 juta penduduk relatif kecil. Ia hanya sedikit lebih baik dari Etiopia.

Indonesia Terburuk dalam Tes COVID-19, Sebanding dengan Etiopia
Petugas medis menunjukkan tabung Virus Transfer Media (VTM) untuk SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (8/4/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

tirto.id - Jumlah pengujian virus Corona COVID-19 di Indonesia termasuk yang paling sedikit di dunia. Menurut laman Worldometers.info, dari satu juta orang, hanya 65 yang pernah dites per Sabtu 11 April.

Pada 6 April, The Straits Times menyebut angka pengujian ini membuat "Indonesia terburuk keempat dalam tingkat pengujian di antara negara-negara dengan populasi 50 juta atau lebih." Indonesia, negara terpadat keempat di dunia dengan jumlah populasi 270 juta, hanya "lebih baik daripada Etiopia, Nigeria, dan Bangladesh."

Saat itu Straits Times juga mengutip data Worldometers.info. 36 tes dilakukan dari setiap satu juta orang Indonesia, sementara Etiopia 16 tes, Bangladesh 18, dan Nigeria 19. Angkanya tidak banyak berubah hari ini. Pengetesan per 1 juta orang di Etiopia sebanyak 28, Bangladesh 45, dan Nigeria 24.

Straits Times menyebut data-data ini adalah "kejutan" karena faktanya Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia "setidaknya tiga kali lebih banyak dibanding tiga negara terbawah lain." "Indonesia memiliki PDB sebesar 1,1 triliun dolar AS, sementara Etiopia, Bangladesh, dan Nigeria masing-masing memiliki PDB 81 miliar dolar AS dan 375 miliar dolar AS," tulis mereka.

Negara-negara di Asia Tenggara mencatatkan jumlah pengetesan yang jauh lebih banyak. Malaysia, misalnya, melakukan 2.153 tes per 1 juta penduduk, Thailand 1.030, bahkan Singapura mencapai 12.423 tes.

Kepada Straits Times pada 6 April, juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan Indonesia memang "tidak menguji berdasarkan ukuran populasi, tetapi berdasarkan penelusuran kontak kasus positif serta berdasarkan kunjungan ke fasilitas kesehatan oleh orang-orang dengan gejala COVID-19." Dengan kata lain, ia menganggap data pengujian tak perlu dikhawatirkan.

Kapasitas tes yang rendah juga sempat disorot beberapa pihak lain. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, misalnya, mengatakan kapasitas swab test "jumlahnya terbatas." Swab test adalah tes yang paling valid untuk mengecek keberadaan virus COVID-19 di dalam tubuh sejauh ini. Ia memanfaatkan cairan di tenggorokan.

Pada Senin 30 Maret, Kementerian Kesehatan hanya mengetes 129 sampel. Seluruhnya menunjukkan hasil positif. Kejadian serupa terjadi pada esok harinya, 114 sampel. Lagi-lagi semuanya menunjukkan hasil positif. Tes baru relatif banyak sejak Minggu (5/4/2020), yaitu 1.530 dalam satu hari.

Hingga Jumat (10/4/2020), pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia menjadi 3.293, pasien meninggal 280 dan sembuh 252.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Rio Apinino
Editor: Rio Apinino