Menuju konten utama

Indonesia Representasikan Negara Berkembang dalam KTT G20

KTT G20 pada 4-5 September 2016 menjadi ajang Indonesia untuk mempresentasikan suara negara berkembang. Terkait pertumbuhan ekonomi dunia, Presiden akan menyampaikan keseimbangan dalam perdagangan dunia sehingga dapat pula menguntungkan bagi negera berkembang.

Indonesia Representasikan Negara Berkembang dalam KTT G20
Kepala Negara beserta delegasi bertolak menuju Republik Rakyat Cina untuk memulai kunjungan kerja menghadiri KTT G20 di Hangzhou pada 4-5 September. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

tirto.id - Dalam gelaran KTT G20 yang akan diselenggarakan pada 4–5 September 2016, Indonesia direncanakan akan menjadi representasi dari suara negara berkembang. Harapannya, melalui pertemuan tersebut pertumbuhan ekonomi dunia dapat menguntungkan bagi negara berkembang sehingga tidak tertindas oleh negara-negara maju.

"Jangan sampai waktu pertumbuhan ekonomi dunia yang baik, namun banyak orang yang tertindas. Itu yang tidak diinginkan Indonesia. Dalam hal ini, Indonesia anggota G20 namun suara Indonesia mempresentasikan negara berkembang," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Cina, Jumat (2/9/2016).

KTT G20 mengambil tema "Towards an Innovative, Invigorated, Interconnected, and Inclusive and Interconnected Development". Indonesia akan melakukan penekanan pada tema-tema tersebut, khususnya di bidang perekonomian.

Meski dapat menggerakan perekonomian dunia, segala kebijakan yang diambil negara-negara G20 bisa saja merugikan negara lain. Untuk itu, melalui Menlu Retno, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar dalam KTT G20 persoalan terkait perdagangan dapat bersifat adil.

"Jadi himbauan yang ingin disampaikan oleh Bapak Presiden [Joko Widodo] di KTT G20 itu, Dalam hal perdagangan juga begitu, kita ingingkan perdagangan yang sifatnya 'fair'," tutur Retno.

Pelaksanaan KTT G20 akan dibagi ke dalam lima sesi. Pada sesi pertama akan dibicarakan persoalan policy koordination dan a new parh for growth, sesi kedua masalah global economic and financial goverment yang lebih efektif dan efisien, sesi ketiga mempersoalkan tentang robust internasional trade and investment, sesi keempat dalam bentuk working lunch dengan topik inclusive and interconnected expo center, dan sesi kelima bicara isu yang tidak langsung dengan ekonomi tetapi mempengaruhi isu ekonomi.

Menurut rencana, Presiden Jokowi akan berbicara di sebagian besar dari sesi-sesi tersebut. Menlu menambahkan, upaya pencegahan terorisme juga menjadi permasalahan yang akan dibahas Presiden Jokowi selain persoalan ekonomi. Sebab, selain memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga setelah Cina dan India, stabilitas politik Indonesia juga dinilai kuat.

Dalam presentasi nanti, Menlu mengungkapkan, Presidan Jokowi akan menyampaikan bahwa Indonesia secara konsisten mencoba menjadi negara terbuka dan kompetititf. Terkait perekonomian terbuka ini, Indonesia tidak menempatkan diri sebagai negara yang dirugikan tetapi justru akan melakukan penguatan perekonomian dalam negeri sehingga bisa bersaing dengan negara luar.

Selain itu, Presiden Jokowi juga akan mengungkap paket-paket deregulasi yang dilakukan Indonesia untuk merangsang investasi dalam negeri. "Fokus investasi karena pertumbuhan ekonomi ini terbukti dapat ditingkatkan apabila kita mampu membangun infrastruktur secara baik," tambah Retno.

Sebagai representasi negara berkembang, Indonesia juga akan menyampaikan komitmen pemberantasan korupsi yang masih terus berjalan. "Oleh karena itu, Presiden merencanakan komitmen Indonesia memberantas korupsi itu tinggi sekali dan masih berjalan terus. Itu dari aspek Indonesia yang akan disampaikan [di KTT G20]," demikian ucap Retno.

Mendarat di Hangzhou

Dalam rangka menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan pada 4-5 September 2016, Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, Cina. Mendarat di Bandar Udara Internasional Xiaoshan Hangzhou pada pukul 13.15 waktu setempat, rombongan diterima dengan upacara penyambutan.

Beberapa pejabat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo, yakni Vice Chair Chinese People Political Consultative Conference (CPPCC) Wang Jianman, Wakil Wali Kota Hangzhou He Guanxia, istri Duta Besar RI Aslida Nurmanthias Rahardjo, Atase Pertahanan RI di Beijing Kolonel Mochamad Sjasul dan Ny Endang Kadarwati.

Turut serta mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Hangzhou, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan dari bandara Presiden Joko Widodo akan langsung bertemu dengan Presiden Rakyat Tiongkok Xi Jinping pada pukul 14.55 waktu setempat. Setelahnya, Jokowi akan berkunjung ke Alibaba Group Corporate Campus pada pukul 16.55 waktu setempat.

Dalam forum G-20 ini, selain mendorong keseimbangan dan keadilan dalam sistem perdagangan dunia, pesan utama yang akan disampaikan Presiden adalah pentingnya keterbukaan informasi di antara negara-negara G-20 termasuk transparansi sistem perpajakan internasional.

Baca juga artikel terkait KTT G-20 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari