tirto.id - Cina semakin memperluas pengaruhnya di wilayah Asia Selatan terutama di Sri Lanka. Menanggapi itu, Perdana Menteri India Narendra Modi, mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan hubungan dengan Sri Lanka guna menyaingi Beijing dalam memperebutkan pengaruh di negara tersebut.
Hal itu ia sampaikan dalam kunjungannya ke Sri Lanka, Jumat (12/5/2017). Kunjungan tersebut dianggap sebagai upaya New Delhi untuk memperoleh kembali dukungan serta menghadang upaya Beijing untuk mempererat hubungan dengan Kolombo.
"Saya percaya kita berada pada momen kesempatan besar dalam hubungan kita dengan Sri Lanka. Peluang untuk meningkatkan kemitraan di berbagai bidang," ujar Modi seperti dikutip Antara, Sabtu (13/5/2017).
Cina mulai mendekati Sri Lanka di bawah kepemimpinan presiden sebelumnya Mahinda Rajapakse. Di sisi lain, India selalu menganggap Sri Lanka berada di bawah pengaruhnya.
Proyek-proyek yang didukung Cina berjamur di masa kepemimpinan Rajapaske. Bahkan ia mengandalkan Cina untuk mendapatkan dukungan ekonomi dan politik saat pemerintah diancam dan dijatuhi sanksi atas kekejaman yang dilakukan selama perang saudara di Sri Lanka yang berakhir 2009.
Namun, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena yang baru dilantik pada Januari 2015 berjanji akan meninjau proyek-proyek yang didanai Cina dan dicanangkan oleh pendahulunya serta meningkatkan hubungan dengan India. Kesempatan India semakin besar untuk mendekati Sri Lanka setelah negara itu menolak permintaan Beijing agar kapal selamnya bersandar di pelabuhan Sri Lanka.
Perlu diketahui, Sri Lanka adalah negara yang berada di sebelah utara Samudra Hindia dan di pesisir tenggara India. Negara ini dikenal dunia sebagai salah satu penghasil dan eksportir teh terbesar di dunia.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora