tirto.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melemah pada perdagangan Senin (30/3/2020). Perdagangan saham bahkan sempat dihentikan sementara karena penurunan IHSG hingga 5%.
IHSG ditutup melemah 131,07 poin atau 2,88 persen ke posisi 4.414,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 28,01 poin atau 4,01 persen menjadi 670,77.
Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan, setelah minggu kemarin perhatian investor teralihkan pada paket stimulus Amerika Serikat, hari ini perhatian investor kembali ke masalah utama yaitu penyebaran COVID-19.
"Kekhawatiran akan dampak negatif penyebaran COVID-19 ini kembali muncul ke permukaan," ujar Mino, seperti dilansir dari Antara.
Dibuka melemah, perdagangan saham sempat dibekukan sementara (trading halt) selama 30 menit pada pukul 10.20 WIB. IHSG terus berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi, sektor aneka industri turun paling dalam yaitu minus 5,47 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor manufaktur masing-masing minus 4,79 persen dan minus 4,35 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp63,5 miliar
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 325.179 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 5,07 miliar lembar saham senilai Rp5,57 triliun. Sebanyak 85 saham naik, 332 saham menurun, dan 106 saham tidak bergerak nilainya.
Pergerakan IHSG di BEI ini sejalan dengan bursa saham regional Asia yang juga melemah, antara lain indeks Nikkei melemah 304,4 poin atau 1,57 persen ke 19.085, indeks Hang Seng melemah 309,2 poin atau 1,32 persen ke 23.175,1, dan indeks Straits Times melemah 110,39 poin atau 4,37 persen ke 2.418,37.
Sementara nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah merespons rencana pembatasan akses oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran wabah Virus Corona baru atau COVID-19.
Rupiah ditutup melemah 168 poin atau 1,04 persen menjadi Rp16.338 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.170 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rencana pemerintah membatasi akses ke Jabodetabek direspons negatif oleh pelaku pasar.
"Pasar bereaksi negatif akan kemungkinan adanya karantina tersebut dan jangan heran kalau mata uang Garuda kembali tertekan," ujar Ibrahim.
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Hendra Friana