tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi, zona merah di angka 7.210, pukul 09.00 WIB pada perdagangan Rabu (7/9/2022) pagi. Sementara posisi tertinggi mencapai 7.220 dan terendah ada di level 7.204.
IHSG pagi ini sudah diperdagangkan dengan volume 827 juta lembar dan nilai transaksi terjadi mencapai Rp384 miliar untuk 40.016 kali perdagangan. Selain itu, setidaknya ada 173 saham yang bergerak menguat dan 126 saham melemah. Sementara 234 sisanya stagnan.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan, candlestick membentuk shooting star dengan volume tinggi mengindikasikan potensi pelemahan. Pelemahan akan didorong aksi profit taking.
"Investor akan mencermati beberapa data ekonomi seperti cadev Indonesia serta neraca perdagangan dari Cina dan AS," kata dia dalam analisa harian, Rabu (7/9/2022).
Selain itu, pada perdagangan sebelumnya Selasa IHSG ditutup menguat. IHSG ditutup di level 7,233.15 (+0,01%).
IHSG ditutup menguat dengan rentang yang terbatas setelah sempat menguat cukup signifikan di awal perdagangan. Hal ini disebabkan aksi profit taking melihat penguatan sepekan terakhir sudah menyentuh level overbought. Di sisi lain, pergerakan minim sentiment dari data ekonomi.
Di sisi lain Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 31.145 (-0,55%), NASDAQ ditutup 11.544 (-0,74%), S&P 500 ditutup 3,908.19 (-0.41%).
Bursa saham Wall Street kembali ditutup melemah pada perdagangan, Selasa setelah libur hari buruh. Pasar mencerna data ekonomi baru di tengah perdagangan yang bergejolak. Sebuah survei dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan, industri jasa AS meningkat pada Agustus untuk bulan kedua berturut-turut di tengah pertumbuhan pesanan dan lapangan kerja yang lebih kuat.
Sementara kemacetan pasokan dan tekanan harga mereda. Data sektor jasa AS yang lebih kuat dari perkiraan memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin