tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 6.810 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Rabu (14/12/2022). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.846 dan terendah ada di level 6.834.
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp227 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.335 triliun. Selain itu, setidaknya ada 89 saham yang bergerak menguat dan 36 saham melemah. Sementara sisanya 124 stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, pergerakan indeks hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.734 – 6.892. Setelah perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat sebesar +1,13 persen atau +75,86 poin di level 6.810.
Pergerakan indeks pagi ini dipengaruhi beberapa faktor. Pertama anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk tahun depan yakni sebesar Rp20 triliun. Pada tahun ini, pelaksanaan lelang pembangunan infrastruktur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di zona 1A senilai Rp15,08 triliun, lalu di luar kawasan KIPP senilai Rp10,91 triliun.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, dampak kenaikan tarif cukai rokok terhadap inflasi terbatas sebesar +0,10 persen sampai dengan +0,20 persen, dan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi yakni sebesar -0,01 persen sampai dengan -0,02 persen
Dari mancanegara, Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat pada periode November 2022 tercatat di level 7,1 persen YoY lebih rendah dari periode sebelumnya 7,7 persen YoY dan di bawah konsensus sebelumnya 7,3 persen YoY, Core inflation pada November 2022 tercatat di level 6 persen YoY, lebih rendah dari periode sebelumnya yang tercatat 6,3 persen YoY pada Oktober 2022.
"Meskipun masih di atas target The Fed yakni 2 persen, namun melandainya inflasi AS dapat berpotensi memperlambat laju pengetatan kebijakan moneter The Fed," jelasnya
Sementara itu, The Fed melangsungkan FOMC 13-14 Desember 2022 dan akan memutuskan kenaikan suku bunga acuan yang tentunya menjadi fokus pelaku pasar global. The Fed diproyeksikan menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi pada rentang 4,25 persen - 4,5 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin