tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Jumat (5/11/2021) pagi pukul 09.00 WIB di zona hijau pada angka 6.600. IHSG hari ini menguat seiring rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021.
Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.608 dan terendah ada di level 6.594.
IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 270 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp132 miliar untuk 18.521 kali transaksi. Kemudian pagi ini setidaknya ada 182 saham yang bergerak menguat dan 52 saham melemah sementara 258 sisanya ada di posisi stagnan.
"Fokus investor beralih pada data produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2021 yang akan dirilis pada hari ini. IHSG pada akhir pekan berpeluang bergerak variatif pada rentang 6.510-6.627," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (5/11/2021), sebagaimana diberitakan Antara.
Selain itu, penguatan IHSG pagi ini, kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan, secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indikator stochastic yang melebar setelah membentuk golden cross di area oversold mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek.
"Investor akan mencermati hasil rilis data GDP kuartal III 2021 Indonesia. Pergerakan juga masih akan ditopang rilis kinerja emiten per kuartal III 2021," jelas dia dalam analisa harian, Jumat (5/11/2021).
Penguatan IHSG pagi ini tidak sejalan dengan bursa global yang ditutup bercampur. Dow Jones ditutup 36.124,23 (-0,09%), NASDAQ ditutup 15.940,30 (+0,81%), S&P 500 ditutup 4.680,06 (+0,42%).
Wall Street ditutup bercampur cenderung menguat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq berakhir naik pada hari Kamis memperpanjang rekor penutupan tertinggi menjadi enam sesi beruntun. Sementara, Dow Jones Industrial Average membukukan penurunan tipis, mengakhiri rekor penutupan empat sesi beruntun.
Penurunan saham bank JPMorgan Chase & Co dan Goldman Sachs Group membebani indeks blue-chip. Pasar melepaskan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih cepat sehari setelah bank sentral mengisyaratkan tidak terburu-buru untuk melakukannya. Laba kuartal III 2021 yang lebih baik dari perkiraan telah membantu mengangkat sentimen untuk pasar saham.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri