tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Senin (22/11/2021) pagi pukul 09.00 WIB di zona hijau pada angka 6.731. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.747 dan terendah ada di level 6.730.
IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 238.805 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp186.186 miliar untuk 21.096 kali transaksi. Kemudian pagi ini setidaknya ada 199 saham yang bergerak menguat dan 31 saham melemah sementara 285 sisanya ada di posisi stagnan.
"Kekhawatiran gelombang ke-4 COVID-19 di zona Euro akan menjadi salah satu sentimen negatif pasar pada pekan ini. Pelaku pasar mencermati potensi lockdown yang dapat mengganggu pemulihan ekonomi, serta masalah rantai pasokan yang mendorong inflasi semakin tinggi. IHSG berpeluang melemah di kisaran 6.678-6.745," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, sebagaimana diberitakan Antara.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan, secara teknikal IHSG berhasil ditutup di rekor tertinggi dengan volume yang cukup tinggi didorong oleh optimisme menyambut window dressing.
"Saat ini investor cenderung mengabaikan kekhawatiran akan inflasi dan tapering dari Amerika Serikat. Di awal pekan, investor akan mencermati kebijakan suku bunga bank of Cina," jelas dia dalam analisa harian, Senin (22/11/2021).
Adapun, bursa Amerika Serikat ditutup beragam. Dow Jones ditutup 35.601.98 (-0,75%), NASDAQ ditutup 16,057.40 (+0,40%), S&P 500 ditutup 4,697.96 (-0,18%). Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan pekan lalu dengan index Nasdaq mencatatkan rekor baru.
Penurunan saham pada hari Jumat disebabkan oleh saham perbankan, energi, dan maskapai penerbangan yang merosot di tengah kekhawatiran bahwa negara-negara Eropa, yang memerangi kebangkitan kasus Covid-19, dapat mengikuti Austria dalam bergerak menuju lockdown. Penurunan imbal hasil dan permintaan safe-haven mendukung saham teknologi utama, yang pada gilirannya mengangkat Nasdaq.
Sejalan dengan bursa AS, bursa Eropa juga melemah. Austria mengumumkan akan kembali memasuki lockdown nasional secara penuh pada pekan lalu, mendorong Indeks ATX Austria (minus 3,1 persen) ke posisi terburuk dalam setahun terakhir.
Sementara Presiden European Central Bank (ECB), Christine Lagarde mempertahankan untuk tidak akan menaikkan suku bunga tahun depan, meskipun Bank of England (BOE) telah memberi sinyal kenaikan suku bunga bulan depan akibat lonjakan inflasi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 63 poin atau 0,21 persen ke 29.682,88, indeks Hang Seng turun 22,08 poin atau 0,09 persen ke 25.027,89, dan indeks Straits Times meningkat 9,75 atau 0,3 persen ke 3.242,09.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri