tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (13/4/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.741 sampai dengan 6.858.
"Hari ini IHSG berpotensi melemah" CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan pergerakan pergerakan IHSG masih terlihat akan berada dalam kondisi koreksi minor di tengah minimnya sentimen dalam negeri.
Sedangkan dari sisi regional dan global juga belum terdapat sentimen yang dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG.
"Momentum koreksi wajar mih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian," ujarnya
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- PWON
- ASRI
- KLBF
- UNVR
- HMSP
- ICBP
- BMRI
- BBCA
- TLKM
Financial Expert Ajaib Sekuritas Asia, Chisty Maryani juga turut rekomendasikan saham milik ACES. Menurutnya ACES masih menarik dikoleksi dengan buy 444, target price 458, dan stop loss <436.
"ACES berpotensi rebound dari bearish jangka pendek membentuk pola morning star. Potensi rebound juga didukung stochastic oscillator golden cross di area oversold," katanya.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2023 tercatat 123,3, naik dari bulan sebelumnya sebesar 122,4. Angka tersebut mencerminkan optimisme terhadap perekonomian nasional, serta meningkatnya daya beli masyarakat.
Sementara itu, inflasi tahunan yang terkendali pada Maret 2023 di level 4,97 persen turut mendorong katalis positif di sektor ritel.
Selain itu, dia juga rekomendasikan saham milik BRIS. BRIS menurutnya masih menarik dicermati dengan buy 1.780, target price 1.840, dan stop loss <1.730.
"BRIS bullish di atas MA-5, MA-20 dan MA-100. Berpotensi melanjutkan tren bullish continuation, MACD bar histogram di level positif dan MACD line bergerak diatas centerline," ujarnya.
Penetrasi bank syariah di Indonesia memiliki potensi yang terus berkembang ke depan. Pada 2022 market share BRIS mencapai 56,59 persen dibandingkan peers. Adapun BRIS sepanjang 2022 mencatatkan laba bersih senilai Rp4,3 triliun atau melesat 42,2 persen YoY. Kinerja tersebut ditopang oleh pendapatan pembiayaan tumbuh 21,3 persen YoY menjadi Rp207.7 triliun.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat