Menuju konten utama

IHSG Diperkirakan Belum Terdampak Jelang Batas Pendaftaran Capres

“Kalau dilihat kondisi sepekan, belum terlihat imbasnya."

IHSG Diperkirakan Belum Terdampak Jelang Batas Pendaftaran Capres
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan belum akan terkena dampak menjelang hari terakhir pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2019. Kendati demikian, bukan tidak mungkin apabila kondisi pasar akan cenderung tertahan karena para pelaku pasar ingin tahu terlebih dahulu pasangan calon yang mendaftarkan diri.

“Kalau dilihat kondisi sepekan, belum terlihat imbasnya. Tapi dalam dua hari perdagangan ini, bisa jadi pasar tertahan kenaikannya. Pelaku pasar menunda melakukan aksi beli sembari menunggu,” kata Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada kepada Tirto pada Kamis (9/8/2018).

Menurut Reza, pelaku pasar akan cenderung mencermati nama-nama yang muncul untuk kemudian melihat rancangan program kerja yang ditawarkan. Oleh karena itu, Reza menilai pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum akan memberi dampak signifikan pada pergerakan IHSG hingga Jumat (10/8/2018) besok.

Lebih lanjut, Reza mengatakan para pelaku pasar tidak perlu khawatir dalam dua hari ini. Apabila ada hal yang harus diperhatikan sekalipun, Reza menyatakan pasar harus antisipasi terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan sentimen negatif dalam perpolitikan saat ini untuk ambil untung (profit taking).

“Tapi mestinya potensinya enggak besar, karena ini semua baru pencalonan. Kita juga belum melihat siapa sosok yang benar-benar akan diusung,” ujar Reza.

Sampai dengan saat ini, nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto adalah yang paling santer terdengar bakal mencalonkan diri pada kontestasi politik Pilpres 2019.

Menanggapi hal tersebut, Reza menilai nantinya pelaku pasar bakal lebih fokus pada rencana dan kebijakan dalam hal ekonomi yang akan diambil Jokowi maupun Prabowo. Pelaku pasar pun disebutnya masih terus menantikan apabila ternyata muncul nama lain yang dinilai mampu menawarkan program kerja lebih realistis.

Reza lantas mencontohkan reaksi pasar terhadap rancangan program kerja yang ditawarkan Prabowo pada Pilpres 2014 lalu. Ia menyebutkan bahwa Prabowo cenderung tak disukai pasar karena sikapnya kala itu yang terlalu terang-terangan. Oleh karena acap kali menyuarakan perekonomian Indonesia yang mandiri serta menjaga jarak dengan asing, pelaku pasar pun jadi khawatir.

“Ini yang dinantikan apakah sikap Prabowo jadi lebih soft. Sementara untuk Jokowi, apa saja yang masih perlu untuk diselesaikan atau adakah kebijakan tambahan lainnya,” ungkap Reza.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yulaika Ramadhani