Menuju konten utama

IHSG Dibuka Menguat, Pelaku Pasar Amati Hasil Putusan PHPU 2024

Jelang putusan sidang PHPU Pilpres 2024, IHSG dibuka menguat 12,20 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.099,52.

IHSG Dibuka Menguat, Pelaku Pasar Amati Hasil Putusan PHPU 2024
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/wpa.

tirto.id - Jelang putusan sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 12,20 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.099,52 pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (15/2/2024).

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,45 poin atau 0,27 persen ke posisi 922,76.

Seturut data RTI Business per pukul 9.40 WIB, nilai transaksi IHSG pagi ini menembus Rp2.262 triliun dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp11.735,5 triliun. Selain itu, setidaknya ada 256 saham yang bergerak menguat dan 194 saham melemah, sementara 154 saham stagnan.

Menurut riset dari Ajaib Sekuritas, sentimen domestik yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain pelaku pasar yang mencermati hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap sengketa Pilpres 2024.

Pasalnya, hasil putusan tersebut nantinya akan berdampak bagi kebijakan ekonomi Indonesia ke depan. Adapun pekan ini, pelaku pasar menunggu rilis RDG Bank Indonesia (BI) yang berpotensi menahan suku bunga BI-Rate tetap di level 6 persen untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Sementara itu, sentimen dari mancanegara, penjualan ritel (retail sales) Inggris pada Maret 2024 tumbuh 0,8 persen year-on-year (yoy), setelah pada data revisi bulan sebelumnya terkoreksi 0,3 persen yoy. Kenaikan penjualan ritel Inggris terjadi di tengah penurunan inflasi yang cukup signifikan.

Inflasi tahunan Inggris pada Maret 2024 sebesar 3,2 persen atau turun signifikan dari posisi tertingginya pada Oktober 2022 sebesar 11,1 persen.

Dari sentimen di Asia, inflasi tahunan Jepang pada Maret 2024 di level 2,7 persen atau turun jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,8 persen. Adapun mata uang Yen terdepresiasi paling dalam sejak tiga dekade terakhir di level 154 per dolar AS.

Lebih lanjut, tensi geopolitik tidak dapat menahan pelemahan Yen meskipun Bank of Japan (BOJ) telah mengakhiri kebijakan suku bunga negatif.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Fadrik Aziz Firdausi