tirto.id -
Pada perdagangan Senin (15/1/2018) kemarin, IHSG sendiri ditutup menguat 12,13 poin atau 0,13 persen ke level 6.382,19. Meski sempat terpantau fluktuatif seusai peristiwa runtuhnya lantai mezanin Tower II Gedung BEI, Jakarta, namun rupanya IHSG betul tidak terpengaruh dengan adanya insiden kecelakaan tersebut.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengklaim runtuhnya infrastruktur fisik tidak berdampak secara langsung pada kinerja 108 perusahaan efek maupun sekuritas yang tercatat di bursa.
“Perdagangan berjalan normal,” ucap Tito saat ditemui di Pacific Place, Jakarta, kemarin siang.
Tak sekadar melakukan pembukaan perdagangan, perusahaan jasa konstruksi telekomunikasi PT LCK Global Kedaton Tbk juga melakukan pencatatan perdana sahamnya di BEI. Adapun keseluruhan saham yang dilepas berjumlah 200 juta saham dengan harga Rp208 per saham.
Sebelumnya, mereka telah menggelar Masa Penawaran Umum (offering period) selama 5 kerja, yakni pada 3-9 Januari 2018. Dari gelaran IPO ini, perusahaan dengan kode emiten LCKM tersebut meraup dana sebesar Rp41,6 miliar. Perseroan pun menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat, aktivitas perdagangan di lantai bursa pada hari ini bakal berjalan seperti biasa. Samsul mengatakan bahwa pihak pengelola gedung telah memberikan jaminan agar agenda pencatatan perdana saham LCKM di BEI dapat tetap berlangsung.
“Kami tidak akan melaksanakan acara di hari ini tanpa adanya surat konfirmasi dari penyelenggara gedung. Alhamdulillah, surat sudah didapat kemarin sore sehingga acara diteruskan pada pagi hari ini,” ungkap Samsul saat dijumpai seusai acara tadi pagi.
Lebih lanjut, Samsul mengatakan pengelola gedung telah meyakinkan bahwa infrastruktur utama di Gedung BEI tidak bermasalah. Lantai mezanin yang kemarin runtuh pun disebutkan pihak pengelola merupakan infrastruktur pendukung.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri