tirto.id - Sepuluh orang saksi dalam insiden robohnya mezanin di lantai I tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta menjalani oleh Penyidik Polda Metro Jaya.
"Saksi-saksi telah diperiksa, ada 10 saksi yang terdiri atas sekuriti, pegawai BEI, dan mahasiswa yang menjadi korban," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Selain itu, menurut dia, penyidik gabungan dari Direskrimum Polda Metro Jaya, Laboratorium Forensik (Labfor), dan Mabes Polri dikerahkan untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).
Terkait penyebab robohnya selasar, Setyo belum bisa memastikan karena masih menunggu hasil pemeriksaan Labfor.
Setyo menambahkan polisi akan menyelidiki desain konstruksi dan mengecek ketahanan bangunan tersebut.
"Bangunan punya blueprint. Pasti ada kekuatannya untuk berapa tahun. Ini akan diselidiki," katanya.
Selain memeriksa desain bangunan, polisi juga akan memeriksa kontraktor yang membangun selasar dan pengelola gedung tersebut. Polisi juga akan meminta keterangan ahli metalurgi dan analis bangunan.
Setyo mengatakan, dari 73 korban luka, sebanyak 12 orang telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Lantai selasar di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia ambruk pada Senin (15/1) siang pukul 12.10 WIB.
Saat ini, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Ary dan tim Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Ulung memimpin penyidikan dan olah tempat kejadian perkara.
"Di sana akan melihat seperti apa? Kok bisa patah kemudian konstruksinya seperti apa?," ujar Argo.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono menyebutkan jumlah korban luka yang masih menjalani perawatan mencapai 61 orang tersebar pada sejumlah rumah sakit.
Tercatat sebanyak 12 orang telah kembali ke rumah usai menjalani perawatan di rumah sakit.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo