tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (18/11/2021) pagi pukul 09.00 WIB di zona merah pada angka 6.653. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.666 dan terendah ada di level 6.653.
IHSG sudah diperdagangkan dengan volume 99 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp103 miliar untuk 33.898 kali transaksi. Kemudian pagi ini setidaknya ada 132 saham yang bergerak menguat dan 56 saham melemah sementara 250 sisanya ada di posisi stagnan.
Sama seperti IHSG pagi ini, bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 35.931,05 (-0,58%), NASDAQ ditutup 15.921,60 (-0,33%), S&P 500 ditutup 4.688,67 (-0,26%).
Wall Street kompak memerah pada akhir perdagangan Rabu imbas kekhawatiran inflasi dan rantai pasokan yang berasal dari pendapatan peritel. Investor bertaruh Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan untuk meredam kenaikan harga.
Sementara data ritel yang kuat minggu ini menunjukkan kenaikan inflasi belum menghambat pertumbuhan ekonomi sejauh ini. Investor khawatir bahwa kenaikan harga lebih lanjut dapat merusak pertumbuhan dan mendorong Federal Reserve ke dalam kebijakan pengetatan lebih cepat dari jadwal.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan, meskipun IHSG pagi ini ada di zona merah, pelemahan IHSG masih berpotensi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan indikator stochastic yang membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan.
"Pergerakan masih akan didorong kinerja emiten per kuartal III 2021. Investor akan mencermati hasil keputusan suku bunga 7 days repo rate oleh Bank Indonesia," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri