tirto.id - Koordinator Divisi Penggalangan Dukungan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Sigit Wijaya menyinggung sejumlah kelompok yang mulai meninggalkan gerakan antikorupsi. Namun, Sigit yakin gerakan antikorupsi akan tetap berjalan karena masih ada anak muda.
Saat memberikan sambutan acara Uncorrupted Fest 2022 di Jakarta, Jumat (9/12/2022), Sigit bercerita bagaimana perayaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2012 begitu meriah.
Ia tidak menyangka bahwa acara Hakordia kala itu ramai dihadiri banyak tokoh. Ia pun mengaku, Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo ikut hadir dalam acara tersebut.
"Dulu mungkin bisa terlihat kolaborasi antara lembaga negara juga masyarakat sipil. Begitu mesranya dan kita sempat dibuat kaget karena jarang sekali lembaga negara mau melibatkan masyarakat sipil dalam kegiatan pemberantasan," kata Sigit di lokasi acara Uncorrupt Fest 2022, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
"Muncul banyak figur waktu itu yang hadir di sana dan di sana waktu 2012 kita memulai dengan menurunkan banner raksasa di gedung balai kota dan kebetulan pada saat itu Gubernur Jakarta adalah yang sekarang menjabat sebagai presiden," tambahnya.
Sigit mengenang bahwa tidak sedikit tokoh aktif dalam kegiatan dan gerakan antikorupsi. Namun, para tokoh yang hadir itu mulai berkurang. Ia bercerita, 10 tahun kemudian atau tahun 2022 mulai sedikit tokoh yang menaruh atensi pada hari antikorupsi. Ia pun menyinggung bagaimana para tokoh yang hadir itu malah meninggalkan semangat antikorupsi.
"Ternyata di hakordia 2022 atau 10 tahun kemudian dan itu terjadi beberapa hari yang lalu bahwa disahkannya beberapa aturan yang bermasalah dan sayangnya itu aturan yang didorong orang-orang yang 10 tahun yang lalu bisa dibilang terlibat untuk merayakan hakordia dan justru dalam perjalanannya mereka malah sering absen dalam upaya-upaya untuk memperkuat gerakan antikorupsi," kata Sigit.
Sigit menilai, gerakan antikorupsi tetap berjalan karena anak muda masih tetap ada. Ia menilai, kelompok anak muda kerap hadir dalam setiap kegiatan antikorupsi dengan membawa ide-ide baru. "Termasuk yang hadir di sini ini adalah seniman-seniman yang pertama kali kita ajak dan mereka sangat antusias untuk berproses, berkolaborasi dalam menghasilkan karya-karya luar biasa ini," kata Sigit.
Ia berharap, kehadiran kelompok muda tidak akan menurunkan nilai-nilai antikorupsi yang kini mulai melemah di masyarakat. "Saya harap harapan kita walaupun beberapa tahun ke belakang terjadi pelemahan-pelemahan dalam gerakan antikorupsi, tapi yang tidak hilang adalah harapan kita yang itu saya percaya bahwa kelompok-kelompok anak muda itu bisa membawa kita lebih tinggi lagi," tutur Sigit.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri