Menuju konten utama

Husin: Kita Harus Berlomba dengan Vietnam

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa Kementrian Perindustrian terus berusaha untuk menjaga iklim investasi di Indonesia tetap kondusif dengan menjalin koordinasi yang kuat bersama kementrian lain supaya investor tidak lari ke negara tetangga.

Husin: Kita Harus Berlomba dengan Vietnam
Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri) mengendarai skutik Suzuki Address saat acara Ekspor Perdana skutik tersebut di Bekasi, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Zabur

tirto.id - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa Kementrian Perindustrian terus berusaha untuk menjaga iklim investasi di Indonesia tetap kondusif dengan menjalin koordinasi yang kuat bersama kementrian lain supaya investor tidak lari ke negara tetangga.

“Jika di Vietnam ada insentif, investornya akan lari ke sana. Jadi kami harus berlomba dengan mereka. Pada intinya kami berkoordinasi lintas kementerian guna menciptakan iklim investasi dunia usaha agar lebih kondusif dan nyaman,” katanya pada hari Kamis, (25/2/2016), usai Rapat Koordinasi Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri di Solo, Jawa Tengah.

Untuk saat ini, Husin mengatakan bahwa iklim investasi, terutama di sektor otomotif, sudah semakin baik ditandai dengan penambahan beberapa investasi oleh pabrikan otomotif di Tanah Air.

“Industri otomotif memang pertumbuhannya baik, salah satunya karena Toyota berinvestasi mulai 2015 sampai 2019 dengan nilai sekitar Rp 20 triliun. Pada 2015, mereka sudah mengeluarkan Rp 5 triliun, dan pada 2016 ini, [mereka] akan menambah investasi Rp 5,4 triliun,” kata Husin.

Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, Toyota menguasai 31 sampai 32 persen pasar di Indonesia. Toyota telah mewujudkan investasi Rp 40 triliun di Indonesia hingga 2014, sedangkan untuk periode 2015 sampai 2019, Toyota tengah merampungkan pabrik mesin di Karawang, Jawa Barat.

Selain Toyota, lanjut Husin, beberapa produsen otomotif yang lain, seperti Mitsubishi, juga serius berinvestasi di Indonesia, salah satunya dengan membuka pabrik baru untuk perakitan kendaraan dan suku cadang.

“Mitsubishi sudah membangun pabrik baru dengan nilai investasi Rp 6 triliun, Isuzu Rp 3,5 triliun dan Wuling [pabrikan Tiongkok] mengeluarkan nilai investasi Rp 11 triliun,” jelas Husin.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya

Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara