tirto.id - Huawei belum lama ini merilis Nova Lite 3 di Jepang, yang sebelumnya sudah dipasarkan ke sebagian negara Eropa dan Asia. Khusus di wilayah Eropa, perangkat ini dikenal sebagai Huawei P Smart.
Di Jepang, Huawei Nova Lite 3 dibanderol 26.880 Yen atau sekitar Rp3,4 juta (kurs Rp127). Hadir penawaran spesial berupa gift card senilai 1.500 Yen, bagi konsumen yang mengunduh Elemental Knights, salah satu game RPG populer di Jepang.
Spesifikasi Huawei Nova Lite 3
Penampilan Nova Lite 3 tak jauh berbeda dengan kebanyakan smartphone Huawei lainya, mengandalkan casing belakang warna bergradasi. Sementara pada panel depan, tersemat "poni" di layarnya berdesain waterdrop screen sebagai letak lensa selfie.
Spesifikasi Nova Lite 3 seturut laman Huawei Jepang, mengusung layar 6,21 inci FHD+ tipe IPS. Saat diperkenalkan, Nova Lite 3 menjalankan sistem operasi Android 9.0 Pie dengan antarmuka EMUI 9 kaya fitur.
Sektor fotografi jadi unggulan Nova Lite 3 berkat konfigurasi kamera belakang ganda. Pertama, resolusi 13MP aperture f/1.8 dilengkapi fitur PDAF dan LED flash. Sementara kamera kedua, berkekuatan 2MP sebagai depth sensor.
Kamera depan Nova Lite 3 mengusung resolusi 16MP diperkuat software AI aperture f/1.8 yang memanjakan pengguna untuk aktivitas selfie. Baik kamera depan maupun belakang, sudah mendukung fitur portrait atau bokeh.
Kinerja Nova Lite 3 terbilang bersaing di kelasnya dengan sokongan chipset Kirin 710 berkonsep octa-core kecepatan 2,2GHz yang dipadukan RAM 3GB. Kemampuan ponsel ini untuk bermain game cukup meyakinkan berkat dukungan kartu grafis Mali-G51 MP4.
Nova Lite 3 juga dibekali penyimpanan internal 32GB yang masih dapat diperluas melalui slot microSD. Untuk mendukung aktivitas pengguna, Nova Lite 3 mengandalkan baterai 3.400mAh via port microUSB saat mengisi daya.
Menurut GSM Arena, Huawei Nova Lite 3 diluncurkan di Jepang pada pekan lalu, tepatnya Sabtu, 2 Februari 2019. Di Indonesia, pendahulunya sudah diboyong pada April tahun lalu. Belum ada informasi lebih lanjut apakah sang penerus bakal masuk ke Tanah Air atau tidak.
Penulis: Ditya Pandu Akhmadi
Editor: Ibnu Azis