tirto.id - Baru-baru ini, di media sosial, beredar sebuah unggahan yang menyertakan tangkapan layar artikel, yang diklaim berasal dari sebuah kantor berita, bahwa Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, alias Raja Salman, menyebut Indonesia sebagai negara paling munafik.
Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Qiecky Nusra”,“Putri Nalindra”, dan “Peserta anonim” pada Selasa (24/9/2024) hingga Rabu (25/9/2024).
Sejumlah unggahan tersebut menyertakan tangkapan layar artikel berita milik CNBC Indonesia berjudul “Raja Salman Sebut: Negara Termunafik Urutan Nomor Satu Indonesia”. Sementara, thumbnail unggahan tersebut menampilkan foto anak Raja Salman yang juga Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
Berikut keterangan narasi yang diunggah oleh salah satu akun tersebut:
“Assalamu'alaikum Kalau memang betul itu pernyataan raja Salman ,maka ini sebuah tamparan bagi kita umat Islam di Indonesia, padahal munafik itu tempatnya neraka yang paling bawah ,di bawahnya orang kafir,naudzubillahimindzalik.ya jelas org arab ngatain kita pemipin & pejabat kita aja munafik akhirnya satu Indonesia dicap munafik spa yg salah pemipin& para pejabat kita yg munafik& penghinat itu yg harus kita ketahui klo pemipin& pejabat kita baik ga mungkin negara lain ngatain slmni gda yg ngatain Indonesia selama ni,pas dipimpin kodok Goring hancur semuanya."
Sepanjang Rabu (25/9/2024) hingga Senin (30/9/2024), atau selama lima hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh enam reaksi dan 16 komentar. Lantas, benarkah tangkapan layar artikel berita dengan judul yang mengklaim Raja Salman menyebut Indonesia sebagai negara termunafik tersebut?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto melakukan penelusuran terhadap tangkapan layar artikel berita yang disertakan dalam unggahan tersebut. Kami mengunjungi situs berita CNBC Indonesia, media yang logonya dicatut dalam klaim ini, untuk melakukan perbandingan layout judul artikel berita.
Hasilnya, kami menemukan sejumlah kejanggalan dalam tangkapan layar artikel berita yang disertakan dalam klaim unggahan tersebut.
Pertama, artikel berita asli milik CNBC Indonesia menampilkan nama penulis dan keterangan waktu unggah artikel, dengan format tanggal/bulan/tahun dan jam unggah artikel. Namun, dalam tangkapan layar, nampak keterangan waktu dan jam unggah artikel yang tidak sesuai dengan format aslinya.
Kedua, terdapat kejanggalan dalam foto yang disertakan dalam unggahan klaim. Seperti yang diketahui, judul berita dalam artikel tersebut mencatut nama Raja Salman. Namun, gambar yang disertakan dalam artikel berita tersebut merupakan gambar putra mahkota dari Raja Salman yaitu Mohammed bin Salman (MBS).
Tirto kemudian melakukan penelusuran dengan memasukan kata kunci judul artikel berita seperti yang tertera dalam klaim unggahan yaitu “Raja Salman Sebut: Negara Termunafik Urutan Nomor Satu Indonesia” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami tidak menemukan artikel asli dengan judul berita tersebut di situs berita manapun.
Sejumlah kejanggalan tersebut menimbulkan kecurigaan bahwa tangkapan layar artikel berita, dengan judul yang menarasikan Raja Salman menyebut Indonesia sebagai negara termunafik, adalah hasil suntingan.
Untuk memastikan hal tersebut, kami mengambil tangkapan layar artikel berita tersebut lalu menelusurinya dengan menggunakan teknik reverse image search dari Google Images.
Hasilnya, kami menemukan artikel berita identik milik CNBC Indonesia berjudul “Putra Mahkota Arab MBS Takut Dibunuh karena Israel” yang diunggah pada Kamis (15/8/2024). Nampak ada kesamaan dari sisi nama penulis dan foto thumbnail yang dipakai dalam artikel berita tersebut.
Namun, artikel tersebut tidak membahas soal klaim pernyataan Raja Salman yang menyebut Indonesia sebagai negara termunafik. Artikel yang menggunakan foto MBS tersebut membahas tentang kekhawatiran MBS terkait keselamatan dirinya, menyusul kesepakatan antara Pemerintah Amerika Serikat dengan Israel.
Diduga, artikel asli milik CNBC Indonesia, yang berjudul “Putra Mahkota Arab MBS Takut Dibunuh karena Israel” itu, disunting dan dimanipulasi untuk menambahkan informasi yang keliru.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tangkapan layar artikel berita dengan judul yang mengklaim Raja Salman menyebut Indonesia sebagai negara termunafik nomor satu merupakan hasil manipulasi (altered photo).
Tidak ditemukan artikel asli dengan judul berita tersebut di situs berita manapun. Foto yang digunakan dalam artikel klaim tersebut merupakan foto yang berasal dari artikel milik CNBC Indonesia yang diunggah pada Kamis (15/8/2024), tentang kekhawatiran MBS terkait keselamatan dirinya, menyusul kesepakatan antara Pemerintah Amerika Serikat dengan Israel.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty