Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Anies Bongkar Dana Ilegal Rp1 Miliar Milik Prabowo

Isi video tidak sesuai dengan narasi klaim bahwa Anies bongkar dana ilegal milik Prabowo.

Hoaks Anies Bongkar Dana Ilegal Rp1 Miliar Milik Prabowo
Header Periksa Fakta Hoaks Anies Bongkar Dana Ilegal Prabowo. tirto.id/Fuad

tirto.id - Diskusi setelah debat antara calon presiden (capres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 terus bergulir. Saling balas argumen yang memanas antara pendukung capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, berlanjut, bahkan seusai debat ketiga, 7 Januari 2024 lalu.

Memanasnya persaingan Anies dan Prabowo kemudian menjadi bahan diskusi juga di media sosial. Terdapat sejumlah informasi dan narasi yang berkembang. Salah satunya adalah klaim Anies membongkar dana ilegal Rp1 miliar milik Prabowo. Klaim tersebut muncul di Facebook dalam bentuk video berdurasi sekitar 10 menit.

"Anies Bikin Jengkel Seisi Istana‼️berhasil Bongkar Dana Ilegal 1 Miliar Milik Prabowo," begitu isi pesan penyerta video unggahan akun "Marcia Romulo Borges", 15 Januari 2024 lalu.

Video yang diunggah 15 Januari 2024 ini memang tidak terlalu banyak ditonton hingga 19 Januari 2024. Video ini baru 46 penonton dan mendapat satu reaksi. Namun, isinya yang berkaitan dengan Pemilu 2024 yang semakin dekat tetap perlu dibahas karena menyangkut informasi yang penting untuk publik.

Periksa Fakta Hoaks Anies Bongkar Dana Ilegal Prabowo

Periksa Fakta Hoaks Anies Bongkar Dana Ilegal Prabowo

Selain di Facebook, video yang sama ditemukan juga di YouTube, yang diunggah akun "Berita Politik Official" dan menarik perhatian lebih dari 4 ribu penonton dalam empat hari penayangan.

Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar Anies membongkar dana ilegal Rp1 miliar milik Prabowo?

Penelusuran Fakta

Tirto menyaksikan keseluruhan video tersebut. Namun, narasi yang ada dalam video justru berfokus dengan informasi soal Prabowo yang pernah menggadaikan tanah untuk mendukung Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu.

Menurut penelusuran Tirto, narasi tersebut, yang juga disertakan dalam video yang tersebar di media sosial, disampaikan oleh Haikal Hassan atau yang akrab disapa Babe Haikal dalam unggahannya di Instagram. Potongan yang digunakan di video di Facebook dan YouTube mengambil unggahan ulang di platform TikTok berikut.

Perlu diketahui, Haikal Hassan pernah menjadi salah satu juru bicara tim kampanye Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Kala itu, ia sering berceramah di berbagai daerah untuk mengkampanyekan pasangan Prabowo-Sandiaga.

Selain potongan pernyataan singkat dari Babe Haikal, terdapat juga opini terkait beberapa kejadian saat debat ketiga capres dan upaya Prabowo menggadaikan tanah untuk memenangkan Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu.

Kemudian, di setengah akhir bagian video terdapat penyampaian informasi oleh narator. Namun, informasi yang disampaikan tidak ada kaitannya dengan kalim Anies membongkar dana Rp1 miliar milik Prabowo.

Informasi yang disampaikan adalah upaya pengumpulan dana oleh Partai Gerindra pada tahun 2017 untuk memenangkan Anies dan soal tanggapan Anies terkait umpatan Prabowo tentangnya.

Perlu diketahui, Prabowo menyindir Anies menggunakan kata-kata kasar dalam acara konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di Gor Remaja, Provinsi Riau, Selasa (9/1/2024). Prabowo masih jengkel dengan Anies yang menyinggung kepemilikan tanah seluas 340 ribu hektare dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, 7 Januari 2024.

Kembali ke video. Narasi yang disampaikan oleh narator, diketahui adalah pembacaan artikel berita. Hal ini diketahui setelah dilakukan transkrip isi informasi, yang kemudian dilakukan penelusuran ke mesin pencari Google.

Setidaknya ada dua artikel yang dibacakan oleh narator. Artikel pertama diambil dari Suara.com yang berjudul "BHS: Dulu Kami Diperintah Prabowo Kasih Rp 1 M per Orang Demi Anies Jadi Gubernur DKI". Artikel ini terbit pada 10 Januari 2024 lalu.

Isi bahasan artikel mengutarakan kekecewaan anggota DPR RI dari Partai Gerindra periode 2014-2019, Bambang Haryo Soekartono (BHS), terkait aksi Anies yang menyerang Prabowo pada debat capres ketiga.

Dalam artikel tersebut, BHS menjelaskan kalau setiap anggota DPR fraksi Gerindra kala itu diminta Prabowo untuk mengumpulkan dana minimal Rp1 miliar untuk mendukung Anies-Sandi, yang diusung partai untuk menjadi pemimpin DKI Jakarta.

Dia lantas menyampaikan kekecewaannya karena setelah dukungan Prabowo tersebut, Anies justru banyak menyerang Ketua Umum Partai Gerindra tersebut saat debat capres ketiga.

Dalam artikel ini ada bahasan soal dana Rp1 miliar seperti klaim awal. Namun, perlu diperhatikan bahwa konteksnya adalah besaran uang yang harus dikumpulkan kader Gerindra pada saat Pilgub 2017, bukan dana ilegal milik Prabowo yang dibongkar Anies.

Artikel lain yang dibacakan oleh narator adalah artikel CNN Indonesia yang berjudul "Anies Respons Umpatan Prabowo: Matur Nuwun Pak". Artikel tersebut terbit pada 10 Januari 2024.

Artikel berisi tanggapan Anies terhadap umpatan Prabowo setelah debat capres ketiga. Dalam artikel terdapat juga tanggapan cawapres pasangan Anies, Muhaimin Iskandar.

Di kedua artikel yang dibacakan oleh narator tersebut, tidak ada satupun yang menyinggung klaim Anies membongkar dana ilegal Rp1 miliar milik Prabowo.

Melalui penelusuran ke media kredibel, pernyataan resmi dari pihak Anies dan Prabowo, serta dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tidak ditemukan informasi yang relevan dengan klaim tersebut.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan, klaim Anies membongkar dana ilegal Rp1 miliar milik Prabowo bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Tidak ada informasi dari media kredibel ataupun pernyataan resmi yang membuktikan narasi ini. Informasi yang ada di video yang beredar di media sosial tidak membahas sama sekali soal dana ilegal milik Prabowo. Isi video dan klaim yang disertakan tidak saling berkaitan.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty