Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Ada Dana Triliunan untuk Singkirkan Ganjar

Tidak ada sumber resmi yang mengonfirmasi klaim soal upaya menyingkirkan Ganjar lewat kucuran dana ke lembaga survei.

Hoaks Ada Dana Triliunan untuk Singkirkan Ganjar
Header Periksa Fakta Dana Singkirkan Ganjar. tirto.id/Fuad

tirto.id - Persaingan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 makin memanas setelah berlangsungnya debat calon presiden (capres) perdana pada Selasa (12/12/2023). Selepas debat, muncul sejumlah narasi yang mengaitkan upaya saling jegal antar calon presiden.

Sebuah unggahan (arsip) di media sosial menyebut adanya upaya menyingkirkan salah satu capres, yakni Ganjar Pranowo.

"Dana triliunan untuk singkirkan ganjar, siapa dalang di balik ini semua, jangan - jangan," begitu bunyi pesan dari akun "Danilaa" pada 14 Desember 2023 lalu.

Foto Periksa Fakta Dana Singkirkan Ganjar

Foto Periksa Fakta Dana Singkirkan Ganjar. foto/hotline periksa fakta tirto

Bersama keterangan tersebut, ada sebuah video singkat yang memperjelas konteks dari takarir. Video itu berisi klaim bahwa lembaga survei akan mendapat bayaran triliunan rupiah untuk menguntungkan Prabowo Subianto.

"Pascadebat, lembaga survei akan diguyur triliunan lagi, apakah akan tutup wajah Prabowo yang bengis?" kata narator video.

Hingga Selasa (19/12/2023), atau selama sekitar 5 hari sejak dipublikasikan, unggahan ini telah mendapat perhatian lebih dari 5.900 penonton. Unggahan juga mendapat 99 komentar dan 119 tanda suka (likes).

Video serupa juga ditemukan di kanal YouTube "Seputar Istana" dan telah ditonton lebih dari 10 ribu orang hingga 19 Desember 2023.

Narasi serupa ditemukan di unggahan lain di Facebook dari akun "Ikatan Hati" dan video kanal YouTube "Info Populer".

Lalu, bagaimana faktanya?

Penelusuran Fakta

Pertama-tama, Tirto menyaksikan keseluruhan video ini. Video berdurasi delapan menit dan 20 detik tersebut mayoritas berisikan penyampaian pesan berbentuk narasi suara.

Kami kemudian melakukan transkrip isi informasi tersebut dan mendapatkan kalau isinya sama dengan artikel opini yang dipublikasikan di salah satu situs.

Narator membacakan setidaknya dua artikel, keduanya dipublikasikan di situs Seword. Artikel pertama berjudul, "Pasca Debat, Lembaga Survei Akan Diguyur Triliunan Lagi, Tutup Wajah Asli yang Bengis", yang terbit 13 Desember 2023.

Kalimat pertama yang dibacakan narator dimodifikasi dari judul tersebut. Adapun isi dari artikel tersebut adalah opini dan spekulasi penulis soal peluang adanya hasil survei setelah debat yang akan cenderung memenangkan Prabowo. Artikel ini juga berisi klaim adanya upaya membayar lembaga survei untuk membuat narasi publik bergeser. Namun, artikel ini tidak menyertakan sumber dari informasi tersebut.

Artikel lain yang dibacakan juga dipublikasikan di Seword. Tulisan berjudul "Waspada, Hasil Survei Usai Debat, Kalian Pasti Ngakak" pertama kali terbit pada 13 Desember 2023. Serupa dengan artikel pertama, tulisan ini juga berisi opini penulis tentang kemungkinan adanya hasil survei yang cenderung memenangkan pasangan Prabowo-Gibran. Namun, dalam artikel juga disebutkan kalau hal ini tidak berdasar informasi valid dan hanya berdasar firasat.

Selain itu, dalam video juga terdapat cuplikan dari sebuah acara diskusi. Di video tersebut terlihat keterangan "Angka Penentu Juara". Pencarian di Youtube dengan kata kunci tersebut mengarahkan ke program Metro TV "Q&A" berjudul hampir serupa, yaitu "Angka Menentukan Juara".

Cuplikan yang diambil unggahan ini juga berasal dari acara tersebut. Di acara itu, tidak disinggung sama sekali terkait klaim adanya upaya menyingkirkan Ganjar lewat dana triliunan rupiah ke lembaga survei.

Hasil penelusuran informasi di berbagai media nasional maupun lembaga survei, terkait pembayaran lembaga survei untuk menyingkirkan Ganjar, juga tidak menunjukkan hasil.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan narasi yang beredar di media sosial berasal dari pembacaan artikel opini dari situs Seword. Tidak ada sumber resmi maupun pemberitaan dari media kredibel yang mengonfirmasi klaim adanya upaya menyingkirkan Ganjar lewat pengucuran dana triliunan rupiah ke lembaga survei.

Oleh sebab itu, klaim tentang upaya menyingkirkan Ganjar lewat dana triliunan rupiah ke lembaga survei yang tersebar di media sosial bisa dikategorikan salah dan menyesatkan (false & misleading).

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty