tirto.id - Pemungutan suara dalam Pilkada Serentak 2020 sudah semakin dekat. Pencoblosan dalam pilkada yang berjalan saat pandemi ini akan berlangsung pada Rabu, 9 Desember 2020.
Proses pemilihan kepala daerah di Pilkada 2020 bakal berlangsung di 298.939 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ratusan ribu TPS tersebut tersebar di 309 kabupaten/kota.
Dengan jumlah warga yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sekitar lebih dari 100,3 juta orang, Pilkada 2020 diselenggarakan dengan 9 Pilgub, 224 Pilbup, dan 37 Pilwalkot.
Sejumlah lembaga survei pun telah merilis hasil riset yang mengukur elektabilitas pasangan calon kepala daerah di sejumlah wilayah.
Berikut ini adalah beberapa hasil survei Pilkada 2020 dari sejumlah lembaga yang dilakukan pada bulan November dan Oktober lalu terkait dengan elektabilitas para kandidat di Pilgub Sulawesi Utara, Pilgub Sumatera Barat, serta Pilwalkot Surabaya.
Hasil Survei Pilgub Sulut 2020
Mengutip Antara, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbarunya untuk mengukur elektabilitas kandidat di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut) 2020.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan pada 19-25 November 2020, dengan melibatkan 800 responden. Menggunakan metode multistage random sampling, survei ini diklaim punya margin error kurang lebih 3,5 persen.
Hasil survei LSI Denny JA tersebut mengunggulkan pasangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw (ODKS) dengan elektabilitas mencapai 65 persen.
Direktur Konsultan Citra Indonesia (KCI) LSI Deneny JA, Adjie Al Faraby mengatakan elektabilitas paslon nomor tiga tersebut berada jauh di atas 2 lawannya.
Di Pilgub Sulut 2020, Olly-Steven bersaing dengan pasangan Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar (CEP-Sehan) dan Vonnie Anneke Panambunan-Hendry Corneles Mamengko (Vonnie-Hendry).
Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, pasangan CEP-Sehan hanya memiliki tingkat elektabilitas sebesar 26,2 persen. Sementara Vonny-Hendry malah hanya 5,5 persen.
"Semua aspek yang menjadi pertimbangan (variabel) pemilih dalam memilih, diungguli oleh Olly-Steven. Sulit sekali kompetitor mengejar petahana," ujar Faraby di Manado, Rabu (2/12/2020).
Menurut Farabi, elektabilitas Olly-Steven terus naik sejak dua survei sebelumnya yang digelar oleh LSI Denny JA, hingga yang ketiga pada akhir November 2020. Di survei ketiga, paslon petahana tersebut ungggul dalam 6 segmen pemilih penting.
Hasil Survei Pilkada Sumbar 2020
Pilgub Sumbar 2020 menarik perhatian sejumlah lembaga survei. Salah satu lembaga survei yang mengukur peta persaingan kandidat di Pilgub Sumatera Barat 2020 ialah Poltracking Indonesia.
Survei Pilkada Sumbar 2020 terakhir yang dikerjakan oleh Poltracking dilaksanakan pada tanggal 19-23 Oktober 2020. Survei ini menggunakan metode stratified multistage random sampling, dan melibatkan sampel responden sebanyak 1200 orang. Dengan margin of error +/- 2.8 persen, hasil survei ini diklaim memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
Laporan yang dirilis laman Poltracking pada 3 November 2020 memuat keterangan bahwa klaster survei itu meliputi 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat. Responden survei diklaim telah dipilih secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir.
Hasil survei Poltracking ini menunjukkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni memiliki elektabilitas paling tinggi di antara empat pasangan calon peserta Pilkada Sumbar 2020, yakni 49,5 persen.
Angka itu jauh melampaui tingkat elektabilitas pasangan Nasrul Abit-Indra Catri (21,3%), Mahyeldi Ansharulah-Audy Joinaldy (17,1%) dan Fakhrizal-Genius Umar (6,2%).
Di sisi lain, survei Poltracking mendapati 2,2 persen responden masih merahasiakan pilihan mereka dan 3,7 persen lainnya belum menentukan sikap (undecided voters).
Sebagai perbandingan, hasil survei Voxpol Center Research and Consulting yang diselenggarakan pada 2-12 November 2020 menyimpulkan peta persaingan yang berbeda. Survei Voxpol menyasar 800 responden, dan diklaim memiliki margin of error kurang lebih 3,47 persen.
Direktur Eksekutif Voxpol, Pangi Syarwi Chaniago menuturkan, pada konteks akseptabilitas, Voxpol Center melakukan simulasi pertanyaan kuesioner soal: siapa calon gubernur/wakil gubernur yang paling layak dan berkemampuan memimpin Sumatera Barat pada 2020-2025.
Hasil survei Voxpol memperlihatkan, pasangan Mahyeldi-Audy dianggap layak dan berkemampuan oleh 61,9 persen responden. Adapun paslon Mulyadi-Ali Mukhni dinilai layak dan berkemampuan oleh 59,4 persen responden.
Lalu, penilaian atas kelayakan dan kemampuan Nasrul-Indra datang dari 54,1 persen responden. Di posisi terakhir, Fakhrizal-Genius dinilai layak dan berkemampuan oleh 43,1 persen responden survei.
Hasil Survei Pilkada Surabaya 2020
Pilwalkot Surabaya menjadi salah satu pilkada yang menarik minat banyak lembaga survei untuk mengukur elektabilitas kandidat yang sedang bertarung.
Tercatat setidaknya ada 7 lembaga survei yang merilis hasil sigi terhadap elektabilitas kandidat di Pilkada Surabaya 2020. Survei-survei itu dilaksanakan pada bulan Oktober dan November lalu.
1. Survei Charta Politika
Hasil Survei Charta Politika terbaru di Pilkada Surabaya menunjukkan elektabilitas pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji mencapai 51,2 persen. Adapun elektabilitas lawannya, Machfud Arifin-Mujiaman hanya 40,7 persen.
Survei Charta ini dilakukan pada 18-24 November 2020, serta melibatkan 1.200 responden melalui wawancara tatap muka dan kuesioner terstruktur. Memakai metode multistage random sampling, survei tersebut diklaim memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen.
Hasil survei yang sama menyimpulkan hampir semua kandidat sudah memiliki tingkat pengenalan di atas 80 persen. Hanya Mujiaman yang masih memiliki tingkat pengenalan sedikit di bawah 80 persen.
2. Survei Indo Survey & Strategy
Hasil survei Pilkada Surabaya 2020 juga dirilis oleh Indo Survey & Strategy yang melakukan jajak pendapat pada 5-12 November 2020 dengan responden sebanyak 440 orang.
Survei tersebut menemukan, elektabilitas Eri Cahyadi-Armudji mencapai 47,95 persen. Sebaliknya, elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman cuma 27,73 persen.
Data itu menjadi alasan peneliti Indo Survey, Karyono Wibowo memperkirakan Eri-Armudji bakal unggul di Pilkada Surabaya 2020. "Jika tak ada 'tsunami' politik pekan ini, hampir dipastikan Eri-Armudji akan meneruskan pemerintahan di Surabaya," ujar Karyono, Kamis (3/12/2020).
3. Survei Poltracking
Survei Poltracking Indonesia yang mengukur elektabilitas 2 peserta Pilkada Surabaya 2020 sudah dilaksanakan pada 19-23 Oktober 2020, dengan metode stratified multistage random sampling.
Siaran resmi Poltracking mengungkapkan survei itu melibatkan 1200 responden dengan margin of error +/- 2.8% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di Surabaya dan pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Hasil survei Poltracking menunjukkan, Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan elektabilitas 51,7 persen. Sedangkan lawan mereka, Eri Cahyadi-Armuji hanya memiliki elektabilitas 34,1 persen.
Sebagai catatan, dalam survei Poltracking, jumlah pemilih yang merahasiakan jawabannya hanya sebanyak 5 persen, dan mereka yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 9,2 persen.
4. Survei SMRC
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga telah merilis hasil survei terbarunya mengenai persaingan dua kandidat di Pilkada Surabaya 2020. Survei SMRC ini digelar pada 11-18 November 2020, dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancarai secara tatap muka.
SMRC menyatakan responden survei tersebut dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,5 persen, dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei SMRC itu mengunggulkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji, dengan elektabilitas 48,5%. Adapun lawan mereka, Machfud Arifin-Mujiaman hanya mempunyai elektabilitas 37,3 persen.
Sementara responden yang mengaku belum mengetahui siapa yang akan dipilih, mencapai 14,2 persen.
5. Survei Cyrus Network
Lembaga survei Cyrus Network merilis hasil riset terbarunya pada Senin (30/11/2020). Survei dari Cyrus Network tersebut dikerjakan pada 23-27 November 2020, serta melibatkan 400 responden yang diwawancarai secara tatap muka. Responden survei dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) =/- 5 persen.
Hasil survei Cyrus Network menunjukkan elektabilitas pasangan Eri Cahyadi-Armudji lebih tinggi daripada lawannya, yakni 55,3 persen. Sedangkan elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman hanya 33,8 persen.
Adapun jumlah pemilih mengambang masih sekitar 10,9 persen. Rinciannya: belum memutuskan pilihan sebesar 8,4 persen, tidak menjawab 2 persen, dan tidak memilih 0,5 persen.
6. Survei Fisip UINSA
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) merilis hasil survei terbarunya mengenai peta persaingan di Pilkada Surabaya 2020 pada 24 November lalu.
Survei FISIP UINSA dilakukan pada 2-12 November 2020, atau sebelum debat publik Pilkada Kota Surabaya 2020 digelar di televisi. Survei ini melibatkan 350 responden saja, dengan menggunakan metode multistage random sampling dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei tersebut menyimpulkan, elektabilitas Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan angka 46 persen. Sedangkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji hanya memiliki elektabilitas 42,86 persen.
Survei yang sama menyimpulkan popularitas Machfud-Mujiaman juga unggul atas lawannya, yaitu mencapai 47,4 persen, dibandingkan Eri-Armudji yang hanya 47,1 persen.
7. Survei SSC
Surabaya Survei Center (SSC) menggelar survei yang sama pada 19-24 November 2020, dengan melibatkan 880 responden dari 31 Kecamatan di Kota Pahlawan.
Memakai metode stratified multistage random sampling, SSC mengklaim margin of error surveinya lebih kurang 3,3 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei SSC tersebut mengunggulkan pasangan Eri-Armudji dengan elektabilitas mencapai 49,9 persen. Sedangkan elektabilitas Machfud-Mujiaman mencapai 38,1 persen saja. Sementara 12 persen responden yang lain belum menentukan pilihan (undecided voters).
Survei tersebut juga menunjukkan Eri Cahyadi menjadi kandidat paling populer di antara lainnya, dengan popularitas mencapai 92 persen, diikuti Machfud Arifin 86,9 persen, Armudji 84,1 persen, serta Mujiaman 74,9 persen.
Editor: Agung DH