tirto.id - Anthony Sinisuka Ginting gagal mempertahankan gelar setelah tersingkir di perempat final Korea Open 2018, Jumat (28/9/2018) malam. Juara China Open 2018 ini dikalahkan Chou Tien Chen (Taiwan) yang ia taklukkan di semifinal turnamen tersebut pekan lalu.
Ginting yang diunggulkan di tempat ketujuh bertarung selama 39 menit sebelum menyerah dua set, 13-21 dan 11-21. Kemenangan ini membawa Chou ke semifinal yang bakal berhadapan dengan Kenta Nishimoto (Jepang) pada Sabtu (29/9) besok.
Di set pertama, Ginting sempat memberikan perlawanan sengit. Saat jeda interval pun selisih poin hanya satu angka untuk keunggulan Chou, 10-11. Namun, dari titik ini tunggal Taiwan mulai mendominasi. Ia bahkan menambah enam poin beruntun menjadi 10-16.
Chou yang diunggulkan di tempat keempat terus memimpin hingga 12-17 sebelum diakhiri 13-21. Harapan untuk memaksakan rubber muncul saat awal gim kedua Ginting kembali menunjukkan perlawanan alot. Ia berhasil menyamakan angka 7-7 sebelum tertinggal 7-11 saat jeda interval.
Chou yang ingin menyelesaikan set ini secepatnya menambah empat angka beruntun menjadi 7-15 sebelum dikejar Ginting 10-16. Sayangnya, tunggal putra Indonesia kehilangan empat angka beruntun saat match point 10-20 yang pada akhirnya dikunci Chou 11-21 sekaligus mengamankan tiket ke semifinal.
Kegagalan Ginting ke empat besar tidak diikuti runner-up tahun lalu, Jonatan "Jojo" Christie. Tommy Sugiarto juga lolos dan akan bertemu Jojo di semifinal. Dengan demikian, satu tiket final tunggal putra berhasil diamankan.
Sementara itu, Indonesia hari ini juga kehilangan wakil ganda campuran dan ganda putri di perempat final. Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dikalahkan He Jiting/Du Yue (Cina), sedangkan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani takluk atas Naoko Fukuman/Kurumi Yonao (Jepang).
Adapun Korea Open 2018 berlangsung di SK Handball Stadium, Seoul sejak Selasa (25/9) sampai dengan Minggu (30/9). Kejuaraan ini menyandang level BWF Super 500 yang berhadiah total 600 ribu dolar Amerika Serikat atau nyaris Rp9 miliar.
Editor: Ibnu Azis