Menuju konten utama

Hasil Pemeriksaan Spesimen 257 WNI yang Diobservasi di Pulau Sebaru

Kemenkes mengklaim mayoritas WNI yang sedang diobservasi di Pulau Sebaru negatif virus corona.

Hasil Pemeriksaan Spesimen 257 WNI yang Diobservasi di Pulau Sebaru
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil pemeriksaan spesimen dari 257 Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta. Ratusan WNI tersebut terdiri atas 188 kru Kapal Pesiar World Dream dan 69 kru Kapal Pesiar Diamond Princess.

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit, Kemenkes, Achmad Yurianto menyatakan hasil pemeriksaan tersebut menyimpulkan mayoritas WNI itu (255 orang) negatif virus corona (Covid-19). Sedangkan spesimen dari dua orang lain, yang merupakan kru Kapal Diamond Princess, masih dalam proses pemeriksaan.

"188 ABK [Anak Buah Kapal] World Dream sudah diperiksa semua dan seluruhnya negatif. Yang 69 ABK Diamond Princess, 2 di antaranya masih dilakukan pendalaman," kata Achmad di Jakarta pada Selasa (3/3/2020), sebagaimana disiarkan Kemenkes.

Juru bicara pemerintah terkait dengan penanganan wabah virus corona tersebut menyatakan seluruh WNI, yang sedang menjalani karantina di Pulau Sebaru, saat ini dalam kondisi sehat. Dia mengklaim tidak ada WNI di Pulau Sebaru yang mengeluh sakit, demam, batuk, pilek, dan sesak napas.

Selain melakukan observasi terhadap kemungkinan infeksi Covid-19 pada 257 WNI di Pulau Sebaru, Kemenkes juga melakukan surveilans penyakit potensial KLB lainnya seperti Diare, DBD, Hepatitis Klinis, Chikungunya, dan Leptospirosis. Hingga saat ini, kasus penyakit-penyakit itu belum ditemukan.

Achmad juga mengingatkan, merujuk pada sejumlah kasus terbaru, gejala klinis infeksi virus corona semakin ringan. Bahkan, ada kasus yang tidak disertai gejala.

Misalnya, kasus warga negara Jepang berusia 60 tahun yang berlibur bersama keluarganya ke Bali pada 15-19 Februari 2020 lalu. WN Jepang itu tidak menujukkan gejala demam atau suhu tubuh tinggi sehingga tidak terdeteksi thermal scanner. Pria Jepang itu tercatat pulang ke Tokyo pada 19 Februari 2020.

"Pria 60 tahun tersebut mengeluhkan sakit lagi sehingga pada tanggal 22 Februari diputuskan harus dirawat. Ia didiagnosa terinfeksi SARS Corona virus tipe 2 (SARS-Cov-2). Ini menjadi perhatian WHO dan kewaspadaannya makin ditingkatkan," ujar dia.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Addi M Idhom