tirto.id - Tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting berhasil merebut tiket 16 besar New Zealand Open 2019, selepas menekuk pemain Perancis, Brice Leverdez, lewat pertarungan straight game. Bertempat di court-1 Eventfinda Stadium, Auckland, New Zealand, Rabu (1/5/2019), sang unggulan pertama tersebut menang 21-19, 21-17, dalam waktu 43 menit.
Gim pertama tampak menjanjikan bagi Anthony saat ia memimpin cepat 6-0 pada awal permainan. Penempatan pukulan yang prima serta beberapa kali smes kerasnya, cukup efektif mendulang angka. Skor 11-6 menandai jeda interval untuk keungguan Anthony.
Margin poin keunggulan tetap sanggup dipertahankan Anthony selepas jeda. Namun begitu memasuki periode poin kritis, performa pemain peringkat 7 dunia tersebut tampak sedikit menurun. Akibat beberapa kali membuat kesalahan sendiri, lawan pun sanggup menyamakan angka pada kedudukan 19-19.
Beruntung pemain 22 tahun ini mampu bangkit untuk menuai dua angka beruntun, sekaligus menutup gim pembuka lewat keunggulan tipis 21-19.
Sekali lagi performa impresif diperagakan Anthony pada awal gim kedua lewat keunggulan 6-0. Menjelang jeda, lawan mampu menyamakan kedudukan 9-9. Smes keras Anthony yang meluncur ke bidang permainan lawan, menandai interval dengan keunggulan 11-9.
Kendati Anthony masih memimpin perolehan angka selepas jeda, namun pemain Perancis tetap menguntit dengan selisih poin yang tipis. Memasuki akhir gim kedua, pola permainan menyerang dari Anthony berhasil mendulang enam angka beruntun sekaligus menyentuh match point pada kedudukan 20-14.
Kemudian sebuah netting tipis dari Anthony yang sukses memperdaya lawan, menandai akhir gim kedua dengan skor 21-17.
Di babak 16 besar, Anthony Ginting telah ditunggu tunggal putra Malaysia, Chong Wei Feng, yang pada laga hari ini (1/5) berhasil mengandaskan wakil Indonesia lainnya, Ihsan Maulana Mustofa.
Sementara hingga berita ini selesai ditulis, kontingen Indonesia masih memiliki tiga wakil tunggal putra lainnya yang belum turun berlaga. Mereka adalah: Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Tommy Sugiarto.
Editor: Yantina Debora