tirto.id - Ganda putra Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso merebut tiket 16 besar Japan Open 2019. Pasangan Indonesia ini menyingkirkan pasangan Malaysia peringkat 15 dunia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong, di babak pertama (32 besar).
Di luar dugaan, Wahyu/Ade yang kini menduduki peringkat 26 dunia sanggup menumbangkan lawan mereka yag berstatus peraih medali perak Olimpiade 2016. Wahyu/Ade menyelesaikan laga di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang lewat pertarungan straight game dengan skor 24-22, 21-10, dalam waktu 38 menit.
Pasangan Indonesia sempat kerepotan pada awal laga dengan tertinggal 3-5. Namun Wahyu/Ade mampu memanfaatkan momentum untuk mengemas tujuh angka beruntun, sekaligus membalikkan kedudukan menjadi 10-5.
Selepas rehat pertarungan berjalan seru. Kedua pasangan terlibat saling susul-menyusul skor. Setelah sempat diwarnai setting point, Wahyu/Ade sanggup menutup gim pembuka lewat keunggulan tipis 24-22.
Memasuki gim kedua, pasangan Indonesia mulai mampu mengendalikan jalannya laga. Bahkan dalam gim ini pasangan Merah Putih selalu dalam posisi memimpin, dan tak sekalipun membiarkan ganda Malaysia untuk sekadar menyamakan kedudukan.
Memasuki interval gim kedua, Wahyu/Ade sudah memimpin jauh 11-4. Usai mencetak beberapa kali poin beruntun, wakil Merah Putih pun sukses mengakhiri perlawanan sang rival dengan skor akhir 21-10.
Kemenangan Wahyu/Ade atas Goh/Tan kali ini sekaligus membalas kekalahan yang mereka derita saat ajang Malaysia Masters 2015 lalu. Ketika itu Wahyu/Ade menyerah straight game lewat skor 10-21, 14-21.
Sementara untuk lawan di babak 16 besar, Wahyu/Ade masih harus menunggu hasil pertandingan antara ganda putra Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, melawan pasangan Indonesia lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Selain Hendra/Ahsan, masih ada satu lagi wakil ganda putra Indonesia yang juga dijadwalkan turun berlaga hari ini (24/7). Sang juara bertahan sekaligus unggulan pertama, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan menghadapi rintangan pertama dari ganda putra Cina, He Ji Ting/Tan Qiang.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus