Menuju konten utama

Hasil Investigasi Pertamina soal Penyebab Kebakaran Kilang Balongan

Pertamina menjelaskan hasil investigasi terkait penyebab kebakaran Kilang Minyak Balongan.

Hasil Investigasi Pertamina soal Penyebab Kebakaran Kilang Balongan
Tim HSSE & Fire Fighter Pertamina berupaya memadamkan api di lokasi insiden terbakarnya tangki penyimpan BBM di Kilang Balongan RU VI, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021). ANTARA FOTO/Humas Pertamina/Priyo Widianto.

tirto.id - Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refining & Petrochemical Pertamina Djoko Priyono melaporkan hasil investigasi yang sudah dilakukan terkait penyebab kebakaran besar di Kilang Balongan Cilacap, Jawa Barat pada Komisi VII Rabu (29/9/2021). Adapun dalam laporan yang disampaikan penyebab kebakaran dipicu oleh adanya petir dan korosi.

"Adapun penyebab kebakaran terjadi akibat sambaran petir atau induksi pada tangki G yang berdampak terjadinya segitiga api yaitu oksigen, vapor, hidrokarbon, serta sambaran petir," jelas dia, di Gedung DPR RI, Rabu (29/9/2021).

Hasil tersebut didapat dari kerja sama PT Pertamina (Persero) dengan empat investigator eksternal yaitu Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS), Pusat Penelitian Petir LAPI ITB, Ditjen Migas ESDM, dan Net Norske Veritas (DNV).

Berdasarkan laporan yang disampaikan siang ini, Djoko menjelaskan petir menjadi penyebab utama kebakaran kilang. Penyebab kebakaran ditemukan dari data dari PLN yang menunjukkan setidaknya terjadi 241 kali sambaran petir di kawasan kilang dari pukul 23.00 sampai pukul 01.00 dini hari saat kebakaran terjadi.

“Kami mendapatkan data dari PLN yang memiliki alat lightning detecton, dari pukul 23.00-01.00 ada 241 kali sambaran petir di kawasan kilang. Serta data BMKG yang semula dia nyatakan gak ada tapi direvisi datanya, yaitu pada pukul 23.00 sampai 01.00 ada kumpulan awan dan terjadi sambaran petir dengan radius 17 km di kawasan kilang. Cuaca ini terjadi sebelum dan setelah kebakaran di sekitar kilang Refinery Unit VI Balongan,” papar dia.

Adapun setelah kebakaran yang terjadi, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan akan lebih berhati-hati dan menjadikan hasil investigasi saat ini sebagai pembelajaran ke depan.

“Hasil investigasi ini kami jadikan untuk improovment karena ini yang paling penting apa saja lesson learn atau feedback dari hasl investigasi ini yang kemudian perbaikannya akan kita lakukan menjadi standar holding,” jelas dia.

Baca juga artikel terkait KILANG BALONGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri