tirto.id - Hasil pertandingan final Europa League 2019/2020 antara Sevilla vs Inter Milan berakhir dengan skor 3-2. Diego Carlos yang sempat blunder, jadi pahlawan kemenangan Los Nervionenses di RheinEnergieStadion dengan tendangan akrobatik yang menghasilkan gol bunuh diri Romelu Lukaku pada Sabtu (22/8/2020). Sevilla resmi meraih 6 gelar juara UEL dari 6 percobaan di partai final.
Partai final Liga Eropa musim ini yang dipimpin wasit Danny Makkelie memang dramatis. Antonio Conte yang membawa Inter Milan lolos ke final kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, harus takluk dari Julen Lopetegui, yang akhirnya meraih trofi pertama di level klub.
Bagi Sevilla, ini adalah gelar Liga Eropa keempat mereka hanya dalam 7 tahun terakhir. Sebaliknya, Italia secara keseluruhan harus menunggu lebih lama lagi untuk merasakan gelar juara UEL (dahulu bernama Piala UEFA). Terakhir kali ada wakil Serie A juara kompetisi ini adalah Parma (1999).
Sepanjang babak pertama, kedua tim bermain terbuka. Inter yang memanfaatkan taktik high press Sevilla, mendapatkan penalti pada menit 4, setelah pergerakan Romelu Lukaku hanya bisa dihentikan Diego Carlos dari belakang.
Eksekusi Lukaku yang mulus masuk gawang Yassine Bounou membuat sang penyerang Belgia total membukukan 34 gol musim ini. Namun, keunggulan Inter ini hanya bertahan 7 menit, usai begitu umpan silang Jesus Navas disambar tandukan Luuk De Jong.
Situasi berbalik pada menit ke-33, ketika tendangan bebas Ever Banega yang memainkan laga terakhirnya untuk Sevilla, disambut Luuk De Jong dengan sundulan. Hanya berselang 2 menit, Inter membalas dengan pola sama: tendangan bebas Marcelo Brozovic dituntaskan Diego Godin juga via sundulan.
Dengan 4 gol yang tercipta dalam 45 menit awal, Sevilla dan Inter memilih pendekatan sebaliknya pada paruh kedua: berhati-hati. Ada momentum penting untuk Nerazzuri pada menit 65, kala Lukaku tinggal berhadapan dengan Bounou. Namun, tembakannya mentah.
Butuh ketajaman baru di lini depan, Sevilla menyuntikkan Munir El Haddadi pada menit 71. Klub Andalusia kemudian mendapatkan gol yang ditunggu-tunggu lewat cara tidak biasa berselang 3 menit. Bermula dari tendangan bebas yang dihalau bek Inter, Diego Carlos melakukan tembakan akrobatik.
Lukaku yang berupaya membuang bola justru memasukkan ke gawang sendiri. Inter tertinggal ketika laga tersisa 16 menit lagi. Conte langsung melakukan 3 perubahan. Christian Eriksen, Alexis Sanchez, dan Victor Moses ditebarkan untuk mengejar selisih 1 gol.
Namun, tidak ada gol ketiga untuk Inter Milan. Menit ke-82, terjadi keriuhan di kotak penalti Sevilla, namun Jules Kounde melakukan penyelamatan penting kala bola menggelinding ke garis gawang. Sementara, percobaan Antonio Candreva pada injury time bisa dihalau Bounou.
Inter Milan tidak dapat menghentikan Sevilla meraih gelar Liga Eropa keenam mereka sepanjang sejarah. Sebaliknya, Nerazzurri mesti menunggu untuk gelar Eropa mereka berikutnya, usai terakhir kali merasakannya di UCL 2010.
Berdasarkan statistik Whoscored, Los Nervionenses unggul jumlah tembakan dari Inter, 14 percobaan (6 tepat sasaran) berbanding 8 percobaan (4 on target). Dari segi penguasaan bola, Inter unggul 51,2 persen berbanding 48,8 persen milik Sevilla.
Pencetak Gol: Luuk de Jong 12' dan 33', Romelu Lukaku 74' b.d. (Sevilla)/ Romelu Lukaku 5' penalti, Diego Godin 35 (Inter Milan)
Sevilla (4-3-3): Yassine Bounou; Jesus Navas, Jules Kounde, Diego Carlos (Nemanja Gudelj 86'), Sergio Reguilon; Joan Jordan, Fernando, Ever Banega; Lucas Ocampos (Munir El Haddadi 71'), Luuk de Jong (Youssef En-Nesyri 85'), Suso (Franco Vazquez 78').
cadangan: Tomas Vaclik, Javi Diaz, Sergi Gomez, Sergio Escudero, Oliver Torres, Jose Lara, Genaro Rodriguez, Pablo Perez Rico
Inter Milan (3-5-2): Samir Handanovic; Diego Godin (Antonio Candreva 90+1), Stefan de Vrij, Alessandro Bastoni; Danilo D'Ambrosio (Victor Moses 78'), Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Roberto Gagliardini (Christian Eriksen 78'), Ashley Young; Romelu Lukaku, Lautaro Martinez (Alexis Sanchez 78').
cadangan: Daniele Padelli, Stefano Sensi, Andrea Ranocchia, Borja Valero, Sebastiano Esposito, Lorenzo Pirola, Cristiano Biraghi, Milan Skriniar.
Editor: Agung DH