tirto.id - Sevilla resmi menjadi juara Liga Eropa 2019/2020 usai menumbangkan Internazionale dengan skor 3-2 di RheinEnergieStadion, Cologne pada Sabtu (22/8/2020). Ini adalah gelar UEL ke-6 Los Nervionenses sepanjang sejarah, sekaligus menunjukkan dominasi wakil Liga Spanyol di kompetisi tersebut.
Sevilla memperbarui rekor mereka sebagai pemilik trofi Liga Eropa terbanyak. Sebelumnya, Los Nervionenses menjadi kampiun pada 2006, 2007, 2014, 2015, dan 2016. Catatan penting bagi Sevilla adalah, mereka selalu keluar sebagai kampiun kala sudah mencapai final, alias memiliki rekor 100 persen.
Keberhasilan Sevilla ini tidak terlepas dari sosok Julen Lopetegui. Pelatih asal Spanyol itu meraih trofi senior pertamanya sepanjang karier. Sebelum ini, Lopetegui hanya pernah mencicipi gelar di level junior, kala membawa Spanyol juara Piala Eropa U19 pada 2012 dan Piala Eropa U21 pada 2013.
Bagi Lopetegui, trofi Liga Eropa 2020 adalah penebusan penting. Sang juru taktik sempat berada di level terendah pada musim panas 2 tahun lalu, kala dipecat dari posisi pelatih timnas Spanyol, disusul dengan pemecatan pula oleh Real Madrid.
Menurut Julen Lopetegui, keberhasilan timnya tidak terlepas dari kegigihan para pemain. Sepanjang 90 menit melawan Inter, Sevilla tercatat melepaskan 14 tembakan, 6 di antaranya tepat sasaran. Ini lebih banyak dari Inter yang punya 8 percobaan (4 tepat sasaran).
"Skuad ini luar biasa. Mereka yakin (mampu juara), menunjukkan itu dalam latihan dan menyalurkannya di lapangan. Meski kami tidak juara sekalipun, saya tetap mencintai anak-anak ini. Tapi kami hari ini membawa pulang hadiahnya. Tim ini tidak pernah menyerah, seperti anthem kami," papar Lopetegui dikutip UEFA.
Kemenangan Sevilla sendiri adalah kemenangan Liga Spanyol. Klub-klub LaLiga mendominasi Liga Eropa dalam 17 musim terakhir dengan total 10 gelar. 6 trofi diperoleh Los Nervionenses, sisanya berasal dari Atletico Madrid (3 trofi) dan Valencia (1 trofi).
Bahkan dalam 7 musim terakhir, Sevilla menjadi pemenang Liga Eropa 4 kali. Selain mereka, hanya ada Manchester United (2017), Atletico Madrid (2018), dan terakhir Chelsea (2019) yang bisa menguasai kompetisi tersebut.
Sebaliknya, bagi Internazionale, kekalahan di final Liga Eropa ini membuat puasa gelar mereka berlanjut. Nerazzurri terakhir kali merasakan trofi di Coppa Italia 2011. Musim ini, mereka bisa finis sebagai runner-up Serie A, kalah 1 angka dari Juventus, tetapi juga hanya jadi runner-up di kompetisi Eropa.
Jika mengacu pada sejarah, terakhir kali Internazionale jadi juara Eropa adalah di Liga Champions 2010 kala menghantam Bayern Munchen 2-0. Namun, khusus untuk Europa League yang dahulu bernama Piala UEFA, terakhir Inter memperoleh gelar ini adalah pada 1998 ketika menekuk Lazio 3-0.
Inter sebenarnya adalah wakil Liga Italia pertama yang bisa menembus final Liga Eropa sejak Parma pada 1999. Namun, Nerazzurri tak mampu menyusul Gialloblu sebagai wakil terakhir Serie A yang mengangkat trofi UEL. Pada 1999, Parma menang 3-0 dari Olympique Marseille.
Berikut ini daftar pemenang Liga Eropa sepanjang masa sejak bernama UEFA Cup.
Tim | Jumlah Gelar | Tahun |
Sevilla | 6 | 2006, 2007, 2014, 2015, 2016, 2020 |
Liverpool | 3 | 1973, 1976, 2001 |
Juventus | 3 | 1977, 1990, 1993 |
Inter Milan | 3 | 1991, 1994, 1998 |
Atlético Madrid | 3 | 2010, 2012, 2018 |
Mönchengladbach | 2 | 1975, 1979 |
Tottenham Hotspur | 2 | 1972, 1984 |
Feyenoord | 2 | 1974, 2002 |
IFK Göteborg | 2 | 1982, 1987 |
Real Madrid | 2 | 1985, 1986 |
Parma | 2 | 1995, 1999 |
Porto | 2 | 2003, 2011 |
Chelsea | 2 | 2013, 2019 |
Anderlecht | 1 | 1983 |
Ajax | 1 | 1992 |
PSV Eindhoven | 1 | 1978 |
Eintracht Frankfurt | 1 | 1980 |
Ipswich Town | 1 | 1981 |
Bayer Leverkusen | 1 | 1988 |
Napoli | 1 | 1989 |
Bayern Munchen | 1 | 1996 |
Schalke 04 | 1 | 1997 |
Galatasaray | 1 | 2000 |
Valencia | 1 | 2004 |
CSKA Moscow | 1 | 2005 |
Zenit Saint Petersburg | 1 | 2008 |
Shakhtar Donetsk | 1 | 2009 |
Manchester United | 1 | 2017 |
Editor: Agung DH