Menuju konten utama

Hari Bekal Nasional: Bawa Bekal, Selain Sehat Juga Hemat

Banyak orang tua tidak mengijinkan anaknya jajan di sekolah, karena tidak sehat. Mereka menyiasatinya dengan menyiapkan bekal dari rumah.

Hari Bekal Nasional: Bawa Bekal, Selain Sehat Juga Hemat
Siswi SD membeli jajanan di Jakarta, Selasa (11/4). Menjelang "Hari Bawa Bekal Nasional" yang jatuh pada tanggal 12 April, anak-anak perlu dibiasakan untuk membawa bekal makanan sehat dari rumah sehingga tidak jajan makanan yang dinilai kurang sehat. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, begitu juga dengan Nur Khasanah (40) dan Savira (30). Kedua orang tua ini melarang anaknya untuk membeli jajanan di sekolah, yang kebanyakan tidak sehat. Untuk menyiasatinya, mereka membekali anak-anaknya makanan dari rumah.

"Saya suka larang anak jajan makanan yang ada saus dan bumbu penguat rasanya. Sebenarnya batagornya tidak apa-apa, tapi sausnya itu," kata Nur di Jakarta, Selasa (12/4/2017), seperti diberitakan Antara.

Ia melarang anaknya membeli batagor dengan saus karena saus yang digunakan, menurut Nur mengandung pewarna makanan dan terbuat dari bahan yang tidak sehat.

Selain makanan, Nur juga melarang anaknya yang duduk di bangku SD untuk membeli minuman kemasan karena mengandung pewarna, pemanis buatan serta pengawet.

Supaya tidak banyak jajan, Nur menyiapkan bekal untuk anaknya dua kali dalam seminggu, sesuai aturan dari sekolah.

"Pengennya bawa bekal setiap hari, tapi kalau sendirian makan tidak ada temannya kasian juga dia, pasti pengen ikut jajan sama temannya juga," tambahnya.

Sementara itu, Savira (30) mengatakan ia tidak memberikan uang saku yang banyak untuk anaknya, supaya anaknya tidak jajan di sekolah, ia membekali anaknya dengan bekal seperti roti, susu, buah, nasi, dan makanan ringan.

Savira juga melarang anaknya membeli makanan yang manis-manis seperti arum manis dan gulali untuk menghindari gigi anak berlubang. Minuman berwarna yang biasa dijual keliling juga dilarangnya untuk dikonsumsi.

"Kemana-mana biasanya dibawain makanan dari rumah, setidaknya minum untuk meminimalisir jajan. Kalau jajan biasanya donat atau bubur mutiara," ujar dia.

Savira menambahkan, setiap orang tua memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam hal membekali anaknya, tidak hanya melarang jajan, ada orang tua yang sama sekali melarang anaknya mengonsumsi MSG.

Baca juga artikel terkait ANAK-ANAK atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra