tirto.id - Empat Januari 2014 lalu, Mike Portnoy, eks drumer Dream Theater menulis status di dinding Facebooknya dengan penuh sukacita sekaligus mengharukan untuk mengenang kepergian sang ayah, Howard Portnoy, yang meninggal akibat kanker.
"Lima tahun yang lalu hari ini saya kehilangan ayah saya, idola dan teman terbaik: Howard Portnoy 1940-2009," tulis Mike.
Melalui status itu, ia juga menyertakan demo lagu berjudul "The Best of Times" Dream Theater untuk sang ayah: "Ini adalah demo saya dari 'The Best of Times' yang saya mainkan untuk ayah saya di tempat tidurnya sebelum dia meninggal serta di pemakamannya." "Beristirahatlah dalam damai, aku rindu kamu setiap hari."
Portnoy bilang, lagu itu ditulis sebagai bentuk penghormatan terhadap sang ayah dalam kebersamaan mereka selama 41 tahun. Dan ia mengaku amat beruntung karena bisa membawakan lagu itu sebelum ayahnya meninggal.
"Saya memainkannya untuknya di samping tempat tidurnya, kami berpegangan tangan dan kami menangis. Salah satu pengalaman paling emosional dalam hidup saya," katanya kepada Songfacts.
Itu adalah sepenggal kisah rockstar seperti Mike Portnoy dalam pengalaman paling emosional bersama sang ayah yang ia sebut sebagai idola sekaligus sahabat baik. Portnoy tidak sendiri, sebab hari ini, tepatnya tanggal 12 November 2019, ada jutaan orang di Indonesia yang juga mengenang sang bapak dalam Hari Ayah Nasional, bahkan turut pula dirayakan Google Doodle.
Lagu Tentang Ayah
Lagu yang berkisah tentang bapak juga pernah direkam dengan baik oleh musisi fenomenal Ebiet G. Ade dalam lagu berjudul "Titip Rindu Buat Ayah". Menyimak lirik lagu ini semacam dipaksa mengingat kemuskilan hidup orang tua, yang meskipun dikalahkan berkali-kali, tetapi tetap tegar menjalani nasib dan takdirnya.
Dalam lirik itu, Ebiet mencoba mengisahkan pandangan sang anak tentang seorang ayah dengan segala kelelahannya, bahkan hingga "nafas tersengal" namun masih tetap tabah menjalani kehidupan.
Pemilihan diksi terkait perubahan-perubahan fisik menjadi tua semakin membuat lagu ini memiliki nyawa serta narasi yang kuat. Coba lihat potongan liriknya: "Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari. Kini kurus dan terbungkuk."
Di sisi lain, lirik lagu ini juga dengan baik menarasikan tentang sebuah perjuangan hidup orang tua yang sudah mengerti tentang asam garam kehidupan. Setelah tersadar akan lika-liku kehidupan sang bapak, si anak ini teringat akan beban kehidupan yang juga harus ia jalani.
Selain Ebiet, ada pula Rinto Harahap yang mampu menuliskan kisah dengan rasa paling dalam tentang bapak di lagu berjudul "Ayah". Bila dicerna, ada sebuah kegetiran di balik keserhanaan cara Rinto menyampaikan perasaannya kepada sang ayahnya itu.
Cukup sekali mendengarnya, kita sudah bisa tahu bahwa lagu itu berkisah tentang kerinduan terhadap sang ayah. Akan tetapi, justru di sana letak menariknya. Sebab, di balik kesederhanaan itu justru muncul sebuah kejujuran, apalagi Rinto piawai menangkap rasa di dalam dirinya, sehingga mampu menyentuh banyak orang, terutama mereka yang pernah merasakan kehilangan sang ayah.
Berikut lirik-lirik lagu tentang Ayah:
Lirik Lagu "The Best of Times" Dream Theater
Remember days of yesterday
And how it flew so fast
The two score and a year we had,
I thought would always last
The summer days and west coast dreams,
I wished would never end
A young boy and his father,
Idol and best friend
I'll always remember
Those were the best of times
A lifetime together
I'll never forget
Morning shows on the radio
The case of the missing dog
Lying on the fields at the only twelve
Watching Harold and Maude
Record shops, the stick-ball fields
My home away from home
When we weren't together
The hours on the phone
I'll always remember
Those were the best of times
I'll cherish them forever
The best of times
But then came the call
Our lives changed forever more
You can pray for a change
But prepare for the end
The fleeting winds of time
Flying through each day
All the things I should have done
But time just slipped away
Remember "seize the day"
Life goes by in the blink of an eye
There's so much left to say
These were the best of times
I'll miss these days
Your spirit led my life each day
Thank you for the inspiration
Thank you for the smiles
All the unconditional love
That carried me for miles
It carried me for miles
But most of all thank you for my life
These were the best of times
I'll miss these days
Your spirit led my life each day
My heart is bleeding bad
But I'll be okay
Your spirit guides my life each day
Lirik Lagu "Titip Rindu Buat Ayah" Ebiet G. Ade
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meski napasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Lirik Lagu "Ayah" RintoHarahap
Di mana ... akan kucari
Aku menangis, seorang diri
Hatiku, slalu ingin bertemu
Untukmu, aku bernyanyi
Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi
Lihatlah . hari berganti
Namun tiada seindah dulu
Datanglah, aku ingin bertemu
Denganmu, aku bernyanyi
Editor: Agung DH